Wonogiri – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri melalui Seksi PAKIS mengadakan monitoring dan evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mapel PAI di Kabupaten Wonogiri. Monev ini diadakan selama tiga hari, Senin – Rabu (12-13/10/2020) pada sekolah di kota gaplek.
Menurut Kasi PAKIS, Sarwono menyatakan bahwa selama pandemi covid-19 pembelajaran daring guru Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu dievaluasi. Baik guru untuk tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD, SLB, SD, SMP, SMA dan SMK.
Kegiatan tersebut menurut Sarwono untuk menindaklanjuti keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor 3451/Tahun 2020 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada masa pandemi Covid-19.
Di samping juga untuk menindaklanjuti dari SKB empat menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Terkait hal itu, maka Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah membuat program monitoring dan evaluasi dari implementasi SK Dirjen Pendidikan Islam tersebut.
Sedangkan Ka. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Cahyono ketika melakukan monitoring, Rabu (14/10) mengatakan, pengawas diminta untuk mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran daring.
”Evaluasi dan monitoring pembelajaran daring guru PAI dilakukan untuk mengetahui cara menyampaikan materi ke siswa lewat online,” ungkapnya.
Selain itu, evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru selama mengajar. ”Selama ini pembelajaran daring mapel PAI dilakukan dengan membuat video yang diunggah di YouTube sehingga mudah diakses dan diulang berkali-kali,” katanya.
Sedangkan Pengawas Pendidikan Agama Islam SMA/SMK, Ismadi ketika melakukan monev di SMUN 1 Wonogiri menyatakan bahwa sesuai pengamatan para guru agama sudah melakukan ikhtiar pembelajaran secara maksimal.
Menurutnya sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih menjadi pilihan, semoga sistem PJJ yang diterapkan dalam beberapa bulan terakhir ini bener-benar efektif tetap mempertahankan kualitas pendidikan, karena kualitas pendidikan menyangkut masa depan bangsa.
“Para guru PAI harus menguasai dan melek teknolog, para guru jangan sampai hanya melempar tugas kepada para siswa melalui media sosial. Namun, guru harus menyampaikan materi pelajaran secara menarik agar siswanya memiliki pemahaman yang baik.” Harap Ismadi. (mursyid)