Wonogiri – Guna pemenuhan informasi terhadap indeks kerukunan umat beragama nasional Tahun 2021, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Penyuluh Agama Islam Fungsional Kankemenag Wonogiri untuk bersama-sama dalam melaksanakan survei pada 10 desa yang tersebar dibeberapa Kecamatan di kota gaplek.
Peneliti Badan Litbang Kemenag RI, H. Wakhid Sugiyarto menyebutkan survey indeks kerukunan umat beragama merupakan program nasional yang digelar setiap tahun oleh Badan Litbang Kemenag RI.
Menurutnya, dalam penelitian untuk survey nasional ini, 3 poin menjadi sasaran utama dalam mencari indeks kerukunan umat beragama dari salah satu responden. Yakni Toleransi, Kesetaraan dan Kerjasama antar umat beragama.
Hal tersebut di ungkapkannya di hadapan 10 penyuluh agama Islam fungsional, Kamis (17/06) di Aula Musholla Nurul Hikmah Wonokarto Wonogiri.
“Semuanya mengarah pada satu tujuan terkait pengetahuan tentang kerukunan umat beragama di lapisan masyarakat yang berada di tiap desa-desa yang disurvey,” ucapnya.
Ditambahkan Wakhid, para Penyuluh bertugas selama 6 hari dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik sebelum waktunya dan menyerahkan hasil survey dari masing-masing respondennya.
“Terimakasih kepada pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri khususnya pada pengelola Kerukunan Umat Beragama dan Penyuluh Agama Islam yang sudah membantu secara maksimal,” terangnya.
Pelaksanaan survey nasional indeks kerukunan umat beragama dilaksanakan di beberapa kecamatan yang sudah dipilih. Hasil survey nasional sebagai tolak ukur masyarakat terkait pengetahuan akan pentingnya nilai-nilai kerukunan umat beragama di lapisan sosial bermasyarakat.
Sementara Plt. Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, H. Fauzi mengatakan indeks kerukunan umat beragama juga tak lepas dari sinergitas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Kementerian Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama bersama organisasi lintas keagamaan.
Menurutnya kerukunan Umat beragama di Kabupaten Wonogiri terbilang damai, aman dan baik karena masyarakat bisa hidup berdampingan, aman dan damai tanpa ada gesekan. “Kami berharap para Penyuluh Agama yang diberi tugas untuk melakukan survey, bisa melaksanakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,” ungkapnya. (mursyid)