Wonogiri – Kepala kantor beserta seluruh pejabat Kemenag Wonogiri, Kepala satker madrasah dan Kepala KUA berkumpul di Aula PLHU untuk mengikuti Rapat Koordinasi Kementerian Agama Tahun 2023 yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (04/05). Dilakukan secara daring, rakor ini juga diikuti oleh seluruh satuan kerja Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk terus melakukan pemantauan penyerapan anggaran dan akselerasi terhadap program prioritas Kementerian Agama khususnya Program Penguatan Moderasi Beragama, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, transformasi digital dan Cyber Islamic University.
“Saya minta program yang ada harus melibatkan seluruh stakeholder. Harus dirasakan manfaatnya, bukan hanya formalitas,” tegas Menag kepada seluruh peserta rapat.
“Seperti program prioritas Penguatan Moderasi Beragama (MB). Program ini belum terasa menggigit, belum terasa di sosial media. Isu-isu MB, di tahun politik sekarang ini seharusnya semakin mengencang. Bukan mengendur,” sambung Gus Men sapaan akrabnya saat memberikan arahan pada Rakor Kemenag, di Jakarta.
Selanjutnya, Program Revitalisasi KUA. Dinilai Gus Men, setelah program ini dilaunching, masih banyak KUA jauh dari yang diharapkan. “Tolong, kita jangan terjebak dengan rutinitas belaka. Cepat respon keluhan masyarakat,” pesan Gus Men.
Kemudian, Gus Men juga melihat bahwa progran Kemandirian Pesantren belum maksimal. Gus Men berharap penekanan program ini bertitik pada outcome dan peningkatan ekonomi. Ini menjadi daya impit UMKM dan peningkatan ekonomi pesantren.
“Saya minta program kemandirian pesantren, jangan berhenti pada bantuan finansial saja. Harus benar-benar dilakukan, difikirkan dari hulu ke hilir, semisal ada pemikiran melibatkan pihak lain untuk pengembangan kemandirian pesantren,” tegas Gus Men.
Layanan Digital. Gus Men melihat Satuan Kerja (Satket) belum seluruhnya terintegrasi di aplikasi Pusaka. Gus Men juga mendorong seluruh pejabat dan stakeholder harus mendorong setiap Satker untuk terintegrasi ke aplikasi Pusaka.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyoroti terkait dengan isu sertifikasi halal dan haji. Menag berharap Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) membuat terobosan untuk mencapai target pemberian fasilitasi sertifikasi halal gratis (SEHATI). Sementara terkait pelayanan haji, Gus Men meminta seluruh jajarannya memberi perhatian khusus, mengingat penyelenggaraan haji tahun ini akan dibuka untuk kuota penuh.
“Di tahun politik ini, penguatan moderasi beragama tidak boleh kendur, maka harus ada sinergi dengan stakeholder seperti ormas, pengelola rumah ibadah dan di ekosistem pendidikan agar wujud kehidupan beragama yang harmonis bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” ujar Gus Menteri menyinggung soal program penguatan moderasi beragama. Ia meminta agar program ini tidak hanya menjadi formalitas, namun juga harus digalakkan di internal Kemenag dan bila perlu bersinergi dengan lintas instansi. (pidato Menag-kwt)