Wonogiri – Sebagai upaya meningkatkan keprofesian guru, Kelompok Kerja Guru (KKG) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kabupaten Wonogiri 0001,0006,0007,0008 menyelenggarakan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kamis (07/09/2023) bertempat di Gedung IPHI Kecamatan Wuryantoro, yang di ikuti guru madrasah se Distrik Wuryantoro. Yang dibuka secara langsung oleh H. Anif Solikhin, S.Ag, MSI selaku Kepala Kankemenag Kabupaten Wonogiri.
Turut hadir pada Kesempatan tersebut Pengawas Madrasah Distrik Wuryantoro, Mustofa Ichsanudin, S.Ag, MSI, Fasilitator Daerah, Muhammad Ali Mabruri, S.Ag., M.Pd.I dan Tenang Riyadi, S.Pd.I., M.Pd.I, Koordinator K3MI Distrik Wuryantoro Taufiqurrahman, S.Pd.I dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah se Distrik Wuryantoro.
Menurut Ketua Pelaksana Aji Sujudi, S.Pd., M.Pd, tujuan diadakannya KKG ini adalah agar 1. terwujudnya kegiatan/pelatihan secara efektif melalui kelompok kerja sebagai tempat belajar, sumber belajar, wadah komunikasi, pembinaan, peningkatan profesi dan karir guru yang terarah, terukur serta berkelanjutan. 2. Membangun kerja sama antar madrasah dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasi layanan didik serta kesadaran untuk saling bertukar informasi, pengetahuan, keterampilan, dan budaya kerja yang berkualitas melalui wadah kelompok kerja. 3. Terlaksananya pelatihan guru dengan menggunakan modul yang sudah dikembangkan. 4. Terlaksananya profesi pelatihan guru, melalui siklus in-on-in yang berbasis topik dalam modul pembelajaran.
Ketua KKG MI 0007 Wonogiri ini juga berharap, semoga acara ini bisa memberikan pengalaman, wawasan pengetahuan dan memberikan bekal yang cukup untuk diperaktekan dilingkungan sekolah masing-masing, lanjutnya.
Sementara itu Kakankemenag Kabupaten Wonogiri H. Anif Solikhin, S.Ag., MSI dalam sambutannya sekaligus Narasumber menuturkan, Kementerian Agama memiliki tujuh (7) Program Prioritas, diantaranya penguatan Moderasi Beragama. “penguatan Moderasi Beragama tujuannya untuk mewujudkan kerukunan umat beragama, karena ini merupakan syarat mutlak menjaga toleransi antar umat untuk menjaga visi misi negara”. Toleransi tidak akan terwujud jika tidak menerapkan komitmen mewujudkan pemahaman Moderasi Beragama atau pemahaman agama yang moderat. Menurut Anif Solikhin pemahaman agama yang moderat itu menjalankan ajaran agama secara utuh (kaffah). Harapannya, para pendidik di Madrasah Ibtidaiyah ini mempunyai pemahaman agama yang moderat, sehingga dalam menjalankan kehidupan beragama sehari-hari, satu sama lain saling merhormati dan menghargai. Imbuhnya. (Arw)