Wonogiri (Humas) – Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif sebagai bagian dari penguatan penyuluhan keagamaan berbasis digital. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dilaksanakan di Rumah Makan Resto Jawi, pada Rabu, (4/06/2025) peserta yang terdiri dari para penyuluh agama Islam PNS dan PPPK.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para penyuluh dengan keterampilan dasar dalam memproduksi konten kreatif, seperti video pendek, infografis, dan materi visual lainnya untuk keperluan dakwah dan penyuluhan yang relevan dengan perkembangan zaman. Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari praktisi media digital Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Wonogiri, Balai Latihan Kerja (BLK) serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Dalam laporannya Plh. Kepala Seksi Bimas Islam, H. Harno menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali penyuluh untuk terus menyebar kebaikan melalui media sosial, peserta pelatihan ini berjumlah 60 orang,
Harno menambahkan dakwah sekarang sudah bergeser ke platform digital, maka para penyuluh harus meningkatkan kompetensinya di dunia maya atau digital. Pungkasnya.
Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, H. Hariyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran penyuluh agama saat ini dituntut lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.

“Penyuluh agama adalah ujung tombak Kemenag dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami berharap mereka mampu mengemas pesan dakwah dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami, terutama oleh generasi muda,” ujar beliau.
Kakankemenag melanjutkan tujuan dari pelatihan ini setidaknya ada empat point penting yang harus dicermati para peserta diantaranya.
Pertama, untuk meningkatkan efektivitas dakwah, penyebaran dakwah yang dilakukan oleh penyuluh harus akurat dan kredibel, dan bisa menjangkau audien yang lebih luas. Kedua membangun citra positif dan profesionalitas, penyuluh itu harus menjadi narasumber terpercaya untuk membangun opini publik agar masyarakat merasakan dampak yang bermanfaat. Ketiga, pengembangan diri, penyuluh harus terus mengupgrad kemampuan diri, karena perkembangan dunia industri begitu cepat, kalo penyuluh gaptek maka akan tertinggal.
Keempat,untuk mendukung program pemerintah khususnya moderasi beragama, penyuluh harus memperbanyak konten-konten moderasi beragama, harapannya semakin banyak masyarakat membaca kegiatan pemerintah dalam membangun keberagaman. Pungkasnya. Selanjutnya kegiatan pelatihan ini di pandu oleh para narasumber, Materi pelatihan mencakup penggunaan aplikasi desain sederhana, teknik pembuatan video menggunakan smartphone, serta strategi distribusi konten melalui media sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya transformasi digital Kemenag di bidang pelayanan keagamaan dan peningkatan kompetensi SDM penyuluh di era digital. (arw)
