Wonogiri (Humas) – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pembekalan santri baru di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati (SGJ) Kismantoro, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri melalui Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) turut memberikan pembinaan khusus bagi para santri. Kegiatan ini digelar pada Jumat, (18/7/2025), dengan menghadirkan Mursidi, selaku Kasi PAKIS Kemenag Wonogiri.
Dalam pembinaannya, Mursidi menyampaikan materi bertajuk “Menciptakan Santri Adaptif” yang bertujuan membekali para santri untuk menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan zaman, khususnya di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi. Menurutnya, santri masa kini harus mampu beradaptasi dengan perubahan, tidak hanya tangguh dalam ilmu agama, tetapi juga cakap dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.

“Santri adaptif itu bukan hanya yang pandai mengaji dan berakhlak baik, tapi juga mereka yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Mereka harus menguasai keterampilan yang dibutuhkan hari ini, termasuk teknologi dan wawasan global, namun tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan akhlakul karimah,” ujarnya.
Dalam paparannya, Mursidi menekankan bahwa santri harus memiliki tiga ciri utama: cerdas otaknya, bersih hatinya, dan lurus amalnya. Santri yang demikian tidak hanya akan berhasil secara personal, tetapi juga mampu memberi kontribusi positif bagi masyarakat.
Selain membahas aspek adaptif, ia juga membahas pentingnya kedisiplinan santri di lingkungan pesantren. Disiplin waktu, kerapihan berpakaian, sopan santun dalam berbicara, serta adab terhadap guru dan sesama menjadi poin penting dalam pembentukan karakter santri. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara santri, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan pesantren yang kondusif dan penuh nilai-nilai kebaikan.

“Keberhasilan santri bukan hasil kerja satu pihak saja, tetapi butuh kerja sama dan komitmen dari semua unsur: guru, santri, tenaga kependidikan, dan orang tua,” tegasnya.
Kegiatan seminar dan pembekalan ini menjadi momen penting dalam menanamkan visi jangka panjang terhadap santri agar tumbuh sebagai pribadi yang tangguh secara spiritual, sosial, dan intelektual. Dengan pembinaan ini, para santri diharapkan siap menapaki dunia baru dengan semangat belajar, sikap terbuka, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai pesantren.