Wonogiri – Sebanyak 40 Guru Pendidikan Agama Katolik se kabupaten Wonogiri mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013, Senin-Jumat, (01/09-04/09) di Wisma El Betel Karangpandan, Karanganyar.
Adapun sebagai nara sumber Drs. H. Safrudi, MSI ( Ka.Kan Kemenag Kab.Wonogiri ), Sulardi Paulinus,S.Ag (Pembimas Kanwil) RM. Aloysius Dwi Prasetyo.Pr, Drs. Nurhadi Pujoko, M.Pd, Yuliana Setyaningsih,S.Ag, M.Pd, Andreas Suparto,S.Ag,M.Pd
Acara di buka Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Sulardi Paulinus yang menyampaikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus selalu menyesuaikan perubahan zaman, pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui proses panjang dan ditelaah sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan dunia sehingga kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak tertinggal.
Menurut Sulardi bahwa salah satu tolak ukur keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah guru. Guru merupakan ujung tombak sukses tidaknya kurikulum 2013 yang digagas pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan di negeri ini.
Untuk itu diharapkan peserta mampu menerapkan metode-metode yang ada agar tercapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung nilai-nilai agama dan karakter bangsa. Serta untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam membantu dan membimbing peserta didik agar mampu memperteguh iman terhadap Tuhan sesuai ajaran Agama Katolik serta meningkatkan kompetensi.
Gara Katolik Heru Kristomo menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan Bimtek ini selain untuk meningkatkan kualitas pemahaman Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) dalam melaksanakan TUSI nya juga demi meningkatnya pemahaman guru PAK tentang seluk beluk Kurikulum 2013 serta kemampuannya dalam menyusun RPP dan intrumen penilaian PAK berdasarkan Kurikulum 2013.
Guru agama Katholik di harapkan agar lebih bisa diarahkan untuk mengimplementasikan teknik pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Teknik tersebut meliputi proses peserta didik melakukan pengamatan, bertanya, bereksperimen, mengumpulkan informasi (asosiasi), dan melakukan komunikasi. (Mursyid-Her)