Wonogiri –Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Wonogiri tahun 2016 ini melakukan lounching/pembukaan program Dusunku Beriman di 17 dusun dan 1 dusun percontohan prgram Dusunku makmur barokah di Kabupaten Wonogiri.
Stressing program ini berupa pembinaan mental spiritual, pengajian, santunan dan Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an (BTA) untuk warga dusun tersebut. Ke 17 dusun tersebut tersebar di Kecamatan Eromoko, Paranggupito, Kismantoro, Manyaran, Jatisrono, Puhpelem, Jatipurno, Pracimantoro, Wuryantoro, Karangtengah, Puhpelem, Giritontro dan Selogiri.
Sedangkan Program “Dusunku Makmur Barokah” sesuai rencana akan di lounching, Kamis (10/03/2016) di Dusun Lebak, Desa Lebak Kec. Pracimantoro dengan penekanan program pemberdayaan umat dalam bidang peternakan, perkebunan dan peternakan dengan melibatkan SKPD terkait.
Program inovatif tersebut mampu menghantarkan Kabupaten Wonogiri mendapat Penghargaaan Apresiasiasi Pendidikan Islam (API) dari Kementerian Agama RI Tahun 2015 kemarin. Program “Dusunku beriman” adalah program di mana BAZNAS Kabupaten Wonogiri mengalokasikan anggaran untuk dusun di wonogiri lewat kegiatan pemberantasan buta huruf Al Qur’an selama tiga bulan berturut-turut..
Hal tersebut di sampaikan Rohimam Pengurus BAZNAS Kabupaten Wonogiri (10/03) di Ruang Kerjanya, menurutnya kegiatan keagamaan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang ingin menciptakan masyarakat yang berkualitas dan beriman serta berakhlak mulia.
Menurut Rohimam pemberdayaan umat tersebut berangkat dari dusun karena dusun adalah masyarakat terkecil yang langsung berhubungan keluarga karena pendidikan mental agama sangat urgen maka perlu di mulai dari lini keluarga dan dusun, adapun sebagai tenaga pendampingan secara kontinyu adalah para penyuluh agama Islam, ustadz-ustadzah di daerah tersebut.
Penyuluh Agama Islam bagian dari Aparat Kemenag merupakan ujung tombak dengan masyarakat muslim di daerah, eksistensi mereka secara langsung mendampingi masyarakat belajar ilmu agama yang sangat di butuhkan di dalam masyarakat, dalam pola kerjanya penyuluh fungsional juga menggandeng dai-dai muda yang merupakkan ustadz-ustadzah di daerah yang secara kultural bisa di terima secara langsung oleh masyarakat. (Mursyid__Heri)
-@gs-