Wonogiri – Kepolisian Resort Wonogiri menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discusion (FGD) pencegahan radikalisme dan narkoba serta menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Wonogiri, Rabu (06/04) di Aula Mapolres Wonogiri yang di ikuti Dai Kamtibmas se Wonogiri serta FKUB.
Kapolres yang di wakili Wakapolres Kompol H. Fahrudin menyampaikan bahwaPolri sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya lebih mengedapnkan upaya pencegahan dan penangkalan guna terwujudnya peran serta masyarakat dalam binkamtibmas melalui bentuk pengamanan swakarsa.
Lebih lanjut Beliau menambahkan para Dai / tokoh agama Islam merupakan posisi strategis dalam kultur masyarakat yang relative religious, meraka mempunyai kapasitas sebagai sebagai individu yang menguasai ilmu di bidang keagamaan, menjadi referensi pokok bagi masyarakat dalam menentukan sikap, respon dan pilihan, serta memiliki pengaruh yang signifikan bagi masyarakat terutama dalam mendorong terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif.
Menurut Fahrudin ada empat hal yang menjadi ciri dari paham radikalisme adalah intoleran, fanatik, eksklusif, dan revolusioner. Untuk itu pemahaman radikalisme perlu disosialisasikan kepada masyarakat tidak mudah larut ikut-ikutan mengikuti paham yang menyesatkan dan tetap bersikukuh dengan ideologi Pancasila sebagai upaya untuk tetap menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua FKUB Wonogiri, H. Soetopobroto menyampaikan bahwa masalah kerukunan umat beragama harus terus kita perhatikan secara seksama, tentunya kerja sama seluruh elemen dalam pengawasan perkembangan paham radikal dan aliran sesat keagamaan sangat diperlukan, baik pemerintah maupun tokoh agama, “kita berharap jangan sampai ada berkembangan paham atau aliran radikal di Kabupaten Wonogiri, sehingga kedepan Kabupaten Wonogiri tetap aman dan kondusif” (Mursyid__Heri)
-@gs-