Wongiri – Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2016 seluruh santriwan santriwati pondok pesantren di Kabupaten Wonogiri melaksanakan upacara bendera yang berpusat di Alun-Alun Giri Krida Bakti, dengan diikuti ribuan peserta.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Edi Santosa, SH, Ketua DPRD Wonogiri anggota Forkompinda Wonogiri, Ka. Kankemenag dan pejabat kemenag Wonogiri serta alim ulama dan santri se Kabupaten Wonogiri.
Peringatan hari santri nasional merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional, yang kemudian Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama Indonesia yang mengintruksikan kepada Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan upacara.
Ditambahkannya dalam upacara Peringatan Hari Santri Nasional dengan bertemakan merajut kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang diikuti oleh sekitar 3000 santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten Wonogiri tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo akan bertindak sebagai inspektur upacara. Adapun rangkaian kegiatan dalam mengisi peringatan Hari Santri Nasional ini setelah upacara akan dilakukan ibadah sholat Dhuha dan Sarasehan bersama Bupati dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan atraksi seni.
“Harapannya dengan adanya peringatan ini eksistensi santri akan lebih di terima masyarakat dalam upaya membangun karakter anak bangsa,” lanjut dia.
Sementara itu Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dalam membacakan amanat PBNU berpesan momentum ini untuk meneguhkan pendirian dalam melindungi Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Dan dijadikan hari untuk mengingat perjuangan para pahlawan Nahdlatul Ulama yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Serta adanya peringatan ini wujud mememerangi radikalisme, narkoba, dan kemiskinan.
“Mari kita songsong kehidupan umat yang lebih baik,” kata dia. (Mursyid-Heri) -@gs-