Wonogiri – Setelah menggelar upacara bendera dalam rangka Hari Santri di alun-alun kabupaten tersebut peserta mengikuti shalat dhuha berjamaah di Masjid Agung At Taqwa. Sebagian dari mereka kemudian mengikuti istighosah dan sarasehan bersama Bupati Wonogiri Joko Sutopo di Pendapa Rumdin Bupati Wonogiri. Sabtu (22/10). Mereka datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), seluruh Majelis Wakil Cabang (MWC), lembaga-lembaga/badan NU, dan berbagai pondok pesantren di kabupaten itu.
Saat mengikuti sarasehan bersama para santri, Bupati Wonogiri, Joko ‘Jekek’ Sutopo mengatakan, Pemkab berkomitmen dalam kerangka yang lebih luas untuk mendukung eksistensi ahlus sunnah wal jamaah. Salah satunya dengan mempersilahkan penggunaan pendapa kabupaten untuk kegiatan syiar.
Di sisi lain, dia mengingatkan, ada persoalan krusial yang harus dihadapi di era globalisasi. Menurutnya, zaman sudah berubah dan muncul paradigma baru, di mana terdapat pragmatisme pada ideologi-ideologi yang tidak selaras dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apabila ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja) tidak memperbaiki manajerial dan organisasinya, maka bisa dimungkinkan akan terjadi penggerusan. “Tetap konsisten pada Aswaja, tapi disesuaikan dengan perkembangan zaman,” terangnya. (Mursyi_Heri) -@gs-