Wonogiri _ Kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri periode 2018 – 2022 di kukuhkan Bupati Wonogiri, di Ruang Girimanik Setda Kab. Wonogiri, Selasa (13/03). Turut hadir dalam acara tersebut Forkompinda Wonogiri, Sekda Wonogiri, Ka. Kankemenag, Kepala OPD, jajaran pengurus FKUB dan tokoh agama.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengukuhan kepengurusan FKUB ini merupakan bentuk kesiapan dalam menjaga serta meningkatkan persatuan dan kesatuan umat beragama, khususnya di Kabupaten Wonogiri, Beliau memandang dengan pembentukan dan pengukuhan FKUB ini dapat memberikan manfaat serta memberikan sumbangsih terhadap pembangunan daerah, selain itu juga bisa menjadi wadah dialog para pemuka agama, tokoh masyarakat, menampung aspirasi serta menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dalam bentuk rekomendasi yang dapat menjadi bahan kebijakan Bupati dalam melaksanakan tugas kepemerintahannya.
“Kerukunan umat beragama menjadi kunci terpenting dalam bernegara dan berbangsa, terbentuknya FKUB itu sendiri yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengalaman ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” tegas Bupati
Kerukunan umat beragama lanjut Bupati merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham.
Kerukunan umat beragama menurutnya, merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham
Bupati Wonogiri berpesan, harus selalu ada sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman dan perbedaan, sehingga tidak menumbuhkan perselisihan antar umat, melainkan melestarikan persatuan dan kerukunan beragama, masyarakat masih memegang teguh apa yang dikatakan dan di contohkan para tokoh agama, tokoh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan beliau menghimbau dan mengajak untuk bersama-sama membina umat untuk menjaga teguh kerukunan. (mursyid_Heri)