Wonogiri – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, DR. H. Mohsen bahwa ada indikasi oknum yang sengaja menyusupkan narkoba di lingkungan Ponpes. Namun pihaknya tak mau kecolongan. Maka dari itu, upaya yang dilakukan di lingkungan Ponpes lebih ditekankan dengan pembinaan sedini mungkin.
Hal tersebut di sampaikan dalam acara mendampingi Kunjungan Kerja Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj. Endang Maria Astuti, SH, S.Ag. MH di Kantor Kemenag Kab. Wonogiri, Kamis (31/03) di Kankemenag Wonogiri yang di hadiri Jajaran Kankemenag Wonogiri, KUA, PPAI, Madrasah, Ponpes, Madin serta Badko TPQ.
“Sebenarnya masalah narkoba itu bukan hanya menjadi tanggung jawab Kemenag dan BNN, tapi kita semua juga harus berperan,” ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag RI. “Kita memaksimalkan peran serta satker Kemenag, Kanwil, penyuluh bahkan kepala KUA untuk bekerja serentak dalam satu sinergitas,” jelasnya.
Bahkan, kata Mohsen, ada 10 Ponpes yang kini sudah menjadi rujukan dan panti rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Sehingga dengan itu dapat dimaksimalkan dari sisi pembinaan dan rehabilitasi. Dengan metode terapi spiritual, Ponpes kini menjadi rujukan Kementrian Sosial untuk rehabilitasi pengguna narkoba. Salah satunya yakni Ponpes Darul Maghfiroh. Hampir 400 orang setiap bulannya direhabilitasi di ponpes tersebut.
“Kita bersama BNN dan Tim kesehatan sering melakukan razia di sejumlah Madrasah-madrasah,” tegasnya di awak media. (Mursyid_Heri)
-@gs-