Wonogiri (Humas) — Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran strategis para dai dan daiyah dalam membina umat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Dai Daiyah Kabupaten Wonogiri tahun 2025 yang berlangsung pada Jum’at (16/5/2025) di Resto Jawi
Ngadirojo.Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta, yang terdiri dari dai dan daiyah utusan dari berbagai kecamatan di Wonogiri. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Wonogiri.Dalam laporannya Kepala Seksi Bimas Islam H. Heru Budi Santosa menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk modal penting untuk para dai daiyah yang akan terjun langsung ke masyarakat membawa nama baik kementerian agama. Karena seluruh peserta pada kegiatan ini adalah para penyuluh. Tuturnya. Kasi bimas Islam melanjutkan bahwa peran penyuluh sangat vital, penyuluh adalah garda terdepan kementerian Agama sebagai wadah untuk menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat dengan cermat dan dan bijak. PungkasnyaKepal Kankemenag Kabupaten Wonogiri H. Hariyadi, yang dalam sambutan dan arahannya menekankan pentingnya peran dai daiyah dalam menyampaikan pesan keagamaan secara bijak dan moderat.“Di tengah tantangan zaman dan derasnya arus informasi, dai dan daiyah harus menjadi agen penyebar nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Pembinaan ini penting untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama, agar dakwah yang disampaikan tidak memecah belah, tetapi justru menyatukan,” ujar HariyadiKankankemenag menambahkan bahwa peran kemenag dalam keberlanjutan penyiaran kepenyuluhan ada lima point.Pertama mengeluarkan regulasi terkait kepenyuluhan, kedua menyelenggarakan Workshop, Seminar, diskusi atau yang lainnya. Ketiga proses sertifikasi para dai daiyah yang kompeten. Keempat pemberdayaan dai daiyah dan yang kelima penyusunan kurikulum dan materi dakwah sperti pemahaman Wawasan Kebangsaan dan moderasi beragama. Tuturnya.Kegiatan pembinaan ini menghadirkan narasumber dari kalangan tokoh agama. Materi yang disampaikan mencakup strategi dakwah di era digital, penguatan moderasi beragama, metode komunikasi efektif dalam dakwah, serta etika sosial dai dalam masyarakat multikultural.Kemenag Wonogiri berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut secara berkala agar para dai dan daiyah senantiasa terbekali dengan ilmu, semangat, dan strategi dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman. (arw)