Wonogiri – bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri Kementerian Agama menggelar acara serasehan dialog kebangsaan masih dalam rangka Hari Santri Nasional ke 7 Tahun 2022 di Kabupaten Wonogiri dengan tema “Peran Santri Dalam Pembangunan dan Peradaban Bangsa”. Hadir sebagai narasumber Musta’in Ahmad Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jateng, Bupati Wonogiri serta Amir Mahmud dosen UNU Surakarta, Senin (01/11/2022). Kegiatan diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari tamu undangan (Forkopimda), tokoh agama, Ormas Islam, unsur ASN Kemenag Wonogiri, pengurus dan santri ponpes Wonogiri, ASN Setda Wonogiri serta dari akademisi.
H. Anif Solikhin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wonogiri sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan mengatakan tujuan dari kegiatan serasehan ini adalah menggelorakan kembali peran santri dalam kegiatan pembangunan dan peradaban Bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia karena dalam sejarah peran santri sudah terbukti nyata dalam ikut berjuang demi kemerdekaan Bangsa Indonesia. Santri identik yang memiliki integritas tinggi , kepribadian kuat dan akhlaq yang baik sehingga diharapkan NKRI semakin maju dan kuat. Harapannya para santri betul betul dapat menempatkan diri dalam pembangunan Bangsa dan Negara untuk merawat NKRI serta semoga mendapat dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap santri .
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jateng H Musta’in Ahmad mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bupati Wonogiri yang telah memfasilitasi kegiatan serasehan dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2022 , komitmen Kemenag memperbaiki tata kelola pesantren dan mendorong memberikan kesempatan para santri untuk terus berkembang sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk mengisi ruang-ruang ditengah masyarakat.
Setyo Sukarno wakil bupati Wonogiri , pentingnya 4 pilar kebangsaan ( Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar masyarakat Indonesia merasa nyaman , tentram dan sejahtera dan terhindar dari bermacam-macam gangguan . Aturan-aturan yang dibuat harus berlandaskan Pancasila , merupakan falsafah negara dan pandangan hidup bangsa indonesia dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara untuk cita-cita Nasional Indonesia.
Acara serasehan lebih hidup dan tambah semangat dengan dibukanya sesi tanya jawab bagi peserta, yang ditujukan kepada para narasumber . (kwt)