Wonogiri – bertempat di aula PLHUT , Kementerian Agama Kab. Wonogiri dalam rangka HAB Kemenag RI ke 77 Tahun 2023 gelar doa syukur lintas agama pada hari Senin (02/01/2023) . Acara berlangsung dengan khusuk dan khidmat diikuti 5 agama dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, sesepuh Kemenag Wonogiri yang sudah purna tugas, FKUB, serta tamu undangan yang berjumlah 180 peserta.
H. Fauzi Rokhman Djauhari .sebagai ketua panitia Doa Syukur Lintas Agama mengucapkan puji syukur kehadirat Allah atas terselenggaranya acara ini. Semoga nikmat Allah senantiasa dilimpahkan kepada kita semua. “Semoga doa kita diterima Allah sebagai amal kebaikan kita semua. Terima kasih atas kehadiran para tokoh agama dan tamu undangan semuanya sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancer dan penuh khitmad,” ujarnya. Tema HAB tahun ini “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat.
“Kita semua berharap selalu mendapatkan pituduh, petunjuk dari Tuhan agar langkah-langkah kita selalu dalam koridor nilai – nilai agama yang bisa terus menginspirasi untuk melanjutkan tradisi prestasi di Kemenag,” tuturnya saat membuka acara.
Drs. H. Hadifaiz Hasbullah selaku sesepuh Kemenag Kab. Wonogiri yang sudah 19 purna tugas sebagai pegawai Kemenag dalam tausiyahnya mengatakan “urip iku sing penak ning ojo sak penake dewe”, kita yang sudah berumur harus mempersiapkan kotak P3K dan rawat tubuh kita dengan baik, makan secukupnya, nikmatilah hidup dengan mensyukuri nikmat.
Falsafah kehidupan bagi manusia yang sudah berumur :
- Punya tusuk gigi
Yaitu alat untuk mencongkel kotoran, bersihkan hati dan ingat kebaikan orang lain.
- Penghapus
Hapus kesalahan orang lain yang pernah menyakiti kita.
- Pensil
Tulislah dalam hati kita, menerima dan syukur atas nikmat yang kita terima
- Rautan
Pertajam kembali kesetiaan dan ketaqwaan yang mulai tumpul
- Karet gelang
Kita harus bersifat fleksibel karena tidak semua keinginan bisa terpenuhi
- Lem
Rekatkan hubungan sesama agama dan antar agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wonogiri, H. Anif Solikhin dalam sambutannnya mengatakan bahwa doa syukur sudah menjadi tradisi Kementerian Agama RI dalam menghadapi HAB nya, seperti yang kita lakukan saat ini meneguhkan kepribadian masyarakat yang guyub, sholeh dan toleran. Ini modal yang harus dijaga sebagai pijakan untuk meraih kesuksesan esok hari dan masa depan untuk Kementerian Agama RI. (kwt)