di Masyarakat
Baturetno, Sosialisasi PAAR ( Pola Asuh Anak dan Remaja) , di pendopo Balaidesa Baturetno yang di hadiri kader TP-PKK dan Karangtaruna Desa Baturetno. Penyelenggara TP-PKK Desa Baturetno dan keterlibatan Penyuluh Agama Islam (Nurul Zuliawati) Kec Baturetno ikut andil dalam program pemerintah dalam pencegahan kekerasaan yang terjadi pada anak dan remaja, dengan ikut bergerak mensosialisasikan program ini. Pola asuh yang baik dalam keluarga sebagai salah satu faktor terjadinya kekerasaan anak dan remaja, kita bersama sama saling bersinergi untuk mensukseskan program pemerintah.
Program prioritas dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga terutama orang tua dalam membentuk karakter anggota keluarga dengan pola asuh yang tepat.
Dikatakan Nurul Z sebagai narasumber sekaligus Penyuluh Agama Islam bahwa mengasuh dan mendidik anak adalah tugas dan tanggungjawab yang paling berat bagi para orangtua, tapi bukan tidak mungkin melakukannya. Yang terpenting adalah bahwa setiap orangtua itu sadar untuk mengilmuinya dan mau belajar untuk menjadi orangtua yang lebih baik lagi.
Nah, mari kita lihat ke sekeliling kita. Kalau kita membaca di koran atau melalui internet atau juga melihat di TV, betapa banyak kasus-kasus yang melibatkan anak-anak dan remaja. Contohnya :
- Maraknya kasus bullying bahkan membunuh di lingkup sekolah.
- Perilaku anak dan remaja yang tidak mencerminkan usianya.
- Ucapan kasar, umpatan-umpatan yang tidak lagi dianggap tabu.
- Pacaran yang “melebihi” pasangan suami istri.
Miris, bukan? Apalagi, di jaman media sosial seperti sekarang, pasti tau lah kasus-kasus yang sekarang ini sedang hot jadi pembicaraan dimana-mana. Dan makin heran ketika contoh yang tidak baik itu justru menjadi artis yang dipuja-puja oleh sebagian besar anak remaja. Makin geleng-geleng kepala lagi ketika dugem, minum alkohol, ciuman sembarangan di depan umum, mengeluarkan umpatan-umpatan kotor, itu semua justru mendapatkan pembelaan dan menganggap itu hal biasa. (kwt)