Wonogiri – bertempat di RM Alami Sayang Ngadirojo, Kepala Kantor Kemenag Kab. Wonogiri, H. Anif Solikhin membuka sekaligus memberikan pengarahan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Se-Kab. Wonogiri yang berjumlah 104 perserta, Selasa (23/08), pada kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam SMP Se- Kab. Wonogiri. Hadir juga pada kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan Kab. Wonogiri Yuli Bangun, Pengawas PAI SMP Tutik Rijani serta para nara sumber.
Kepala Kankemenag Wonogiri Anif Solikhin, mengatakan dalam pengarahannya bahwa Guru PAI adalah guru mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mata Pelajaran PAI mengandung nilai-nilai karakter. Dalam mata pelajaran PAI setiap materi mengandung nilai-nilai akhlak. Mata pelajaran PAI membangun karakter yang baik atau akhlak mulia. Karakter yang baik juga disebut tabiat yang baik. Tabiat baik atau akhlak mulia dalam mata pelajaran PAI bertujuan agar siswa bisa menjalankan ibadah yang baik disebut juga akhlak yang baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang disebut (hablumminallah), harus bertoleransi sesama manusia dan mengajarkan moderasi agama kepada anak didiknya.
Guru sebagai teladan yang harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola seluruh kehidupannya adalah figur yang sempurna. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal yang mampu mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas di dinding sekolah. Kemuliaan hati seorang guru tercermin dalam kehidupan sehari – hari, bukan hanya sekedar simbol atau semboyan yang terpampang, tutur Anif Solikhin dalam pengrahannya.
Dengan kata lain bahwa untuk menjadi pendidik, guru harus mempunyai kemampuan intelektual prestasi akademik yang didukung dengan karakter yang kuat, seseorang harus berkepribadian baik, mendidik berarti mentrasfer nilai-nilai yang baik pada siswanya. Nilai-nilai tersebut harus diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari, oleh karena itu pribadi guru itu sendiri merupakan perwujudan dan nilai-nilai yang akan di transfer, maka guru harus bisa memfungsikan sebagai seorang pendidik (tranfer of values) ia bukan saja pembawa ilmu pengetahuan akan tetapi juga menjadi contoh seorang pribadi manusia. Guru PAI sangat berperan penting dalam meningkatkan budi pekerti anak didiknya, ucap Anif Solikhin.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan Kab. Wonogiri, Yuli Bangun menghimbau agar Guru Pendidikan Agama Islam ( GPAI ) menjawab tantangan zaman di era milanial termasuk menghadapi kurikulum baru, yakni kurikulum merdeka. Jangan hanya larut dengan cara mengajar pola lama namun lebih berorientasi pada kebutuhan dan potensi siswa. Juga disampaikan terkait keberadaan para guru hasil seleksi PPPK agar segera beradaptasi dengan kondisi pembelajaran di tempat tugas masing-masing. (kwt).