Wonogiri – Sabtu, 1 Oktober 2022 bertempat di Halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Wonogiri menyelenggarakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila diikuti segenap guru dan karyawan dan seluruh siswa guna memperingati gagalnya PKI menumbangakan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kamad Joko Supriyanto selaku Pembina Upacara dalam sambutannya menyampaikan Upacara Bendera ini untuk memenuhi kewajiban tata kenegaraan dan pemerintahan di satuan pendidikan namun juga untuk merefleksikan dan mengingatkan tentang betapa kejam dan kotorkannya PKI membunuh para jendral dengan sangat kejam yang menjaga kedaulatan RI dan Pancasila. Lebih lanjut pembina upacara menyampaikan, bahwa saat ini faham idiologi komunis masih secara senyap menggeroggoti pemikiran dan pandangan para generasi muda dan masyarakat Indonesia. Untuk itu masing-masing untuk mewaspadai dan mengantisipasi upaya-upaya tersebut mempererat persatuan dan kesatuan, menjaga kebhinekaaan, berbudi luhur dan lebih penting melaksanakan nilai-nilai aklaqul karimah di madrasah dan masyarakat untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Lebih lanjut dibacakan pula pidato Mendikbudristek antara lain sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kita semua, bagaimana pada tahun ini Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa kita mampu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Di forum-forum internasional seperti G20, serta Transforming Education Summit dan MONDIACULT yang diselenggarakan PBB, kita memperkenalkan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia, seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, serta Pancasila.
Keunggulan kita di panggung global adalah hasil dari gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya yang terus kita dorong dan kuatkan bersama.
Dengan terobosan Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran berbasis projek, termasuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila, anak-anak Indonesia didorong menjadi pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Saktinya Pancasila terletak pada bagaimana kita menjadikan nilai-nilai di dalamnya sebagai petunjuk dan tujuan hidup kita sehari-hari sebagai bangsa Indonesia. Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman, yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, serta bebas dari kekerasan.
Saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama kita mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan untuk berkarya.
Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila. Yakni bahwa di atas kelima dasar Pancasila kita mendirikan negara Indonesia; kekal dan abadi.
Untuk itu, di atas kelima dasar Pancasila, mari kita terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, membawa Indonesia melompat ke masa depan.
Diakhir upacara dilakukan pemberiaan hadiah dan penghargaan kepada siswa-siswa berprestasi dari berbagai kompetisi dan lomba diadakan oleh madrasah. (kwt)