Wonogiri – Kemenag (Kanwil Kemenag Prov. Jateng) bersama Anggota DPR-RI (Komisi VIII) gelar kegiatan “Ngobrol Pendidikan Islam” (NGOPI) dengan mengusung topik “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Moderasi Beragama”. Hadir sebagai narasumber Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag, SH, MH (Komisi VIII DPR RI), Hj. DR. Ida Royani, S.Ag, MSI Ketua Paguyuban Guru Pendidikan Agama Islam Kab. Wonogiri yang diikuti 90 peserta perwakilan Guru PAI dan Madrasah Se-Kab.Wonogiri di RM Oke Resto Wonogiri pada Kamis (20/07/2023).
H. Anif Solikhin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wonogiri dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan wawasan tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Wonogiri, serta menyerap isu isu terkini tentang pendidikan islam,” jelasnya.
“Kegiatan NGOPI akan memberikan wawasan tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di JawaTengah, serta menyerap isu-isu terkini tentang pendidikan Islam. Sangat penting bagi kita semua untuk memiliki pemahaman akan hal tersebut agar mutu pendidikan Islam dapat terus ditingkatkan.”
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Komisi VIII DPR-RI, segenap panitia serta para peserta, dengan kegiatan yang ditempatkan di Kab. Wonogiri ini semoga mengangkat mutu dan kemajuan pendidikan agama Islam khusunya di Kab. Wonogiri, serta peserta dapat memanfaatkan semaximal mungkin menyampaikan permasalahan, kendala dan harapan kepada pemangku kebijakan yang sudah ada di depan kita, ujarnya.
Hj. Endang Maria Astuti, S,Ag, S.H, MH dalam materinya bahwa dana pendidikan dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, dengan harapan pendidikan di Indonesia dapat lebih maju serta pendidiknya lebih meningkat dalam hal kesejateraannya, ungkapnya.
Beliau juga menyampaikan isu-sisu yang aktual yang ada di kalangan pelajar, misal pernikahan dini yang sudah vulgar, buli membuli diantara teman, kenakalan remaja, tawuran, kebebasan sexual, lgbt yang marak di kalangan pelajar, maka sebagai pendidik harus bisa menangkal secara bersama-sama antara guru, orangtua, lingkungan sekolah, tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah sehingga diharapkan adanya penurunan tindakan-tindakan atau kelakuan yang tidak layak dikalangan para pelajar. Acara diakhiri dengan tanya jawab dari peserta yang semakin gayeng karena para pendidik tersebut mengemukakan isu-isu seputar dunia pendidikan dan mengusulkan berbagai macam permintaan kepada anggota Komisi VIII DPR RI. (kwt)