Wonogiri – EMIS merupakan suatu sistem manajemen pendukung yang berfungsi untuk menyediakan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan, perencanaan dan penyusunan anggaran.
Penguatan Tenaga Pengelola Data Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi terhadap visi dan misi Kementerian Agama yakni meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.
Data EMIS ini sangat penting dan besar peranannya, data pendidikan Islam yang dihasilkan dari sistem pendataan EMIS akan dijadikan sebagai dasar dalam proses perencanaan program dan anggaran pendidikan Islam, seperti perencanaan bantuan, sertifikasi, BOS, BSM, dan lain-lain.
Demikian di sampaikan Ka.Kankemenag Wonogiri Safrudin dalam acara pembukaan sosialisasi penguatan tenaga pengelola data pendidikan Islam tahun 2015, Rabu (12/08) di Graha Asriyanti brumbung yang di ikuti operator emis madrasah se kabupaten Wonogiri.
Sementara Doni Harahap, Operator Emis pada Kanwil Kemenag Jateng yang menjadi nara sumber menyampaikan bahwa perlu di tingkatkan pemberdayaan KKM/IGRA di dalam pelaksanaan updating data EMIS, ada 3 prinsip dalam sistem informasi yang diistilahkannya dengan sebutan 3T (Cepat, Tepat, dan Akurat).
Saat ini data EMIS sebagai dasar perencanaan kebutuhan alokasi dan pencairan dana BOS (tercantum dalam Juknis BOS), sebagai dasar matching data dengan data BDT TNP2K untuk menentukan calon penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), menjadi syarat bagi lembaga yang ingin mengajukan bantuan sarana prasarana dan sebagai dasar untuk pengajuan NPSN dan NISN (kerjasama dengan PDSP Kemdikbud.
“Untuk itu kepada seluruh operator Emis untuk selalu meningkatkan kinerjanya mengingat instrumen pendataan emis madrasah tahun pelajaran 2015/2016 harus mengalami penyempurnaan variabel, baik pada data lembaga, eetail personal, detail siswamaupun detail lulusan” imbuhnya.
Sosialisasi di isi pembimbingan secara langsung, juga membahas berbagai kendala yang dihadapi para peserta di lapangan. Kendala pertama adalah ketidak akuratan data antara realita dan perkembangan dengan laporan. Kemudian, penguasaan informasi dan teknologi (IT), mengingat Emis berbasis IT dan website. (mursyid__Heri)