KeagamaanWonogiri (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri melalui Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) menyelenggarakan rapat koordinasi calon penerima bantuan insentif pengajar keagamaan Islam tahun 2025 termin 2, pada Selasa (1/7/2025), bertempat di Rumah Makan Alami Sayang 2 Ngadirojo. Kegiatan ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam fungsional, operator kecamatan, serta perwakilan dari lembaga pendidikan keagamaan Islam.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Hariyadi dalam sambutannya menegaskan bahwa program bantuan insentif ini merupakan bentuk nyata pengakuan negara terhadap eksistensi lembaga pendidikan keagamaan Islam di masyarakat. Ia menyampaikan bahwa lembaga-lembaga seperti TPQ, Madrasah Diniyah, pondok pesantren, juga LPQ memiliki peran penting dalam membina umat dan menjaga nilai-nilai keagamaan di tengah kehidupan masyarakat.

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru ngaji, ustadz, ustadzah, dan para tenaga pengajar keagamaan lainnya yang selama ini telah mengabdikan diri dengan tulus. Menurutnya, meskipun seringkali tidak tercatat secara formal dalam sistem pendidikan nasional, keberadaan mereka sangat diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintah.
Kakankemenag juga menyampaikan pesan motivasi kepada para pengajar agar tetap semangat dan istiqamah dalam mendidik generasi muda. Ia berharap bantuan insentif ini dapat memberikan dorongan moril dan memperkuat semangat para pendidik dalam mengabdi tanpa mengharap imbalan besar.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kehadiran program ini adalah bentuk afirmasi pemerintah terhadap eksistensi lembaga pendidikan Islam nonformal. Bantuan ini membuktikan bahwa negara tidak tinggal diam, tetapi hadir untuk mendukung dan memperkuat keberlangsungan pendidikan keagamaan yang selama ini menjadi tulang punggung pembinaan moral dan spiritual di masyarakat.

Kasi Pakis, Mursidi menambahkan bahwa kegiatan hari ini memiliki urgensi tinggi sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi tingkat Provinsi Jawa Tengah yang telah diikuti oleh dirinya bersama para operator kabupaten/kota beberapa waktu lalu.
“Tujuan kegiatan ini sangat penting dan mendesak. Ini adalah tindak lanjut dari Rakor se-Jateng yang kami ikuti bersama para operator. Kami diminta segera menyiapkan dan memverifikasi data calon penerima bantuan termin dua dengan akurat dan cepat. Berdasarkan data yang kami terima, jumlah Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) di Wonogiri yang masuk dalam sistem mencapai 3.306 lembaga, namun yang berhasil melengkapi data baru sekitar 3.025 lembaga. Ini menunjukkan masih ada kekurangan yang perlu kita kejar bersama,” terang Mursidi dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa sebagian besar lembaga yang belum melengkapi data berada di wilayah pelosok, yang menghadapi kendala teknis seperti akses sinyal internet atau keterbatasan tenaga operator.
“Inilah pentingnya forum ini. Mari kita diskusikan bersama solusi terbaik, agar tidak ada lembaga yang tertinggal hanya karena hambatan teknis,” tutupnya.
Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja secara optimal untuk menyukseskan proses pengusulan bantuan insentif bagi para pengajar keagamaan. Kemenag Wonogiri menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dan mendampingi para penyuluh serta operator kecamatan dalam memastikan pendataan berjalan akurat dan menyeluruh. Harapannya, program ini benar-benar menjadi jembatan kesejahteraan bagi para guru keagamaan dan menjadi penguat lembaga pendidikan Islam di tengah masyarakat.