Wonogiri (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri dalam hal ini diwakili Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. Partoyo, menghadiri kegiatan Tri Suci Waisak (Sannipata Trisuci Vesakha) di pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri, Kamis (5/62025). Kegiatan ini digelar oleh Umat Buddha Wonogiri bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri. Acara berlangsung meriah dengan adanya gelaran pentas kesenian hingga expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STABN Raden Wijaya Wonogiri.
Acara ini dihadiri oleh Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, jajaran Forkopimda, MUI, FKUB, Ketua Walubi, Ketua Vihara, Ketua Majelis dan Tamu undangan.

Dalam laporannya, ketua panitia, Urip Widodo Menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri yang bersedia memfasilitasi dan mendukung kegiatan ini, Urip Widodo, menambahkan bahwa eksistensi umat Buddha di Wonogiri sudah eksis sejak 65 tahun yang lalu , kami Sangat terharu dan bahagia bisa merayakan Waisak bersama. Ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri kurang lebih 900 umat Buddha yang ada di wilayah Wonogiri.
Ketua STABN Raden Wijaya Wonogiri Sulaiman mengatakan, perayaan Waisak di pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri baru kali pertama digelar. Di tahun-tahun sebelumnya, perayaan digelar di area kampus. Agenda yang digelar di pendapa rumah dinas Bupati Wonogiri bersifat perayaan. Adapun prosesi ritual digelar pada 12 Mei 2025 lalu.

“Kita menampung aspirasi umat Buddha di Wonogiri. Ada keinginan perayaan digelar bersama Forkompimda Wonogiri. Akhirnya harapan itu terwujud,” ujar Sulaiman.
Dia menilai, umat Buddha di Kota Sukses menampilkan berbagai potensi. Itu menunjukkan bahwa setiap elemen masyarakat di Wonogiri memiliki kesetaraan, kesamaan dan kewajiban untuk bangsa, negara dan masyarakat.

Tema nasional Waisak 2569 BE/2025 adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Menurut Sulaiman, pengendalian diri adalah salah satu bagian penting ajaran Buddha. Dimana merawat diri dengan pengendalian diri. Melalui diri sendiri, maka individu menjadi sadar hidup dalam keberagaman atau kebhinekaan. Dimana seluruh orang hidup di lingkungan yang majemuk.

“Kita sadar apapun kebijakan pemerintah memberikan kemajuan bagi masyarakat,” katanya saat membacakan sambutan mewakili Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi. M.Pd.
Sementara Wakil Bupati Wonogiri Imron Rizkyarno, SH mengatakan puncak peringatan Hari Raya Waisak ini, menjadi satu upaya dan sarana terbaik untuk menunjukkan indahnya harmoni kebersamaan kepada segenap warga masyarakat. “Mewakili Pak Bupati, saya menyampaikan betapa sejuknya Wonogiri yang menjadi rumah besar yang melindungi setiap umat beragama dalam menjalankan aktifitasnya,” katanya saat membuka acara. (arw)