Wuryantoro – Kantor Urusan Agama beserta MUSPIKA Kecamatan Wuryantoro menyelenggarakan sarasehan bersama dengan tema mbangun desa melalui gerakan pemakmuran masjid, selasa (14/4/2015) yang di ikuti oleh seluruh takmir masjid se kecamatan Wuryantoro.
Acara di buka oleh Camat Wuryantoro Drs. Tarjo Harsono, MM dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa di tengah derasnya gelombang globalisasi, demokratisasi dan kemajuan teknologi informasi komunikasi (TIK) serta kondisi terkini, Kecamatan Wuryantoro hendak menyelenggarakan program “Mbangun Deso Lahir dan Batin”, maka Takmir Masjid dan semua tokoh agama sangat diharapkan peran dalam pelaksanaan program tersebut. Terutama dalam pembangunan batiniyah desa. Gerakan aktif dalam berbagai bentuk kegiata positif di masjid memiliki penting dan strategis untuk membangun karakter serta moral generasi muda.
Danramil Wuryantoro memulai menyampaikan materi tentang pendidikan karakter generasi cinta Tanah Air melalui kegiatan-kegiatan keagamaan sehingga tidak terjadi aliran sempalan yang mebahayakan NKRI. Sempat disinggung tentang bahaya ISIS.
Pemateri berikutnya adalah Kapolsek Wuryantoro yang menyampaikan berbagai kondisi keamanan yang kadang terganggu karena perjudian, miras, narkoba dan kenakalan remaja, dalam menghadapi semua itu berharap peran para tokoh agama termasuk para takmir masjid di kecamatan Wuryantoro.
Sedangkan Kepala KUA Kec. Wuryantoro H. Muflih Hanik, S.Ag memfokuskan materinya pada penyegaran dan penertiban kepengurusan Takmir Masjid, sebagai langkah awal dan strategis untuk membangkitkan kembali ghirah memakmurkan masjid-masjid yang ada di Wuryantoro.
Acara tersebut diakhiri dengan penyampaian materi oleh Penyuluh Agama Islam Kecamatan Wuryantoro H. Asfari, SAg, yang menyampaikan judul “Memakmurkan Masjid”. Yang meliputi cara memakmurkan masjid, kriteria pengelola dan pemakmur masjid serta alternatif / hal-hal yang bisa diselenggarakan oleh takmir masjid dalam rangka gerakan memakmurkan masjid di kecamatan Wuryantoro. Alternatif itu antara lain: Optimalisasi Peran Takmir Masjid, Peningkatan Penyelenggaraan Jamaah Shalat Fardlu, Penyelenggaraan dan Pengembangan TPA/TPQ, Pembentukan Organisasi atau komunitas Remaja Masjid, Penyelenggaraan Majelis Taklim, Pemberdayaan dan Perkaderan Imam, Pemberdayaan dan Perkaderan Khatib, Pemberdayaan dan Perkaderan Muadzin, Pemberdayaan dan Perkaderan Asaatidz TA/TPQ, dan lai-lain.
Dalam materi terakhir itu disinggung bahwa di Wuryantoro kini jumlah tempat ibadah umat Islam mencapai 91 masjid dan 45 mushalla, yang terbangun di 90 dusun/lingkungan pada 8 desa/kelurahan. Adapun jumlah penduduk laki-laki usia 10 tahun ke atas (usia wajib shalat) yang beragama Islam per Januari 2015 adalah 11.255 orang. Jika direrata dengan jumlah masjid yang ada, maka quota jama’ah bagi masing-masing masjid adalah 124 orang. Sedangkan faktanya rata-rata jama’ah di waktu shalat maghrib 5-10 orang. Oleh karena itu sarasehan ini diharap bisa menjadi motifasi awal bagi para takmir masjid untuk bersama-sama bangkitkan ghirah memakmurkan masjid-masjid yang bangunannya megah-megah di kecamatan Wuryantoto (Mursyid-Heri-Asf)