Karangtengah – Kecamatan Karangtengah merupakan wilayah kecamatan dengan letak geografis berbukit-bukit dengan suhu yang agak di dingin di wilayah wonogiri selatan berbatas langsung dengan Kabupaten Pacitan saat ini mulia terlihat geliat syiar keagamaan, utamanya maraknya penyelenggaraan LPQ dan Majelis taklim.
Perkembangan kualitas keagamaan yang mayoritas beraga Islam tersebut tidak luput dari peran penyuluh agama Islam Fungsional maupun penyuluh Agama Islam Non PNS yang ada di wilayah tersebut, hal tertsebut di ungkapkan Kepala KUA Karangtengah Sih Haryanto, Jum’at sore (14/01) ketika di temui di Karangtengah.
“Alhamdulillah lewat kegigihan para penyuluh agama Islam dengan di dukung keikhlasan para dai dan asatidz, perkembangan keagamaan di wilayah Kecamatan Karangtengah semakin maju, sudah banyak yang mampu membaca Al Qur’an dan berani bersaing ketika even MTQ Kabupaten Wonogiri” ungkap Sih Haryanto.
Seperti di ketahui perkembangan pemahaman Masyarakat atau umat muslim yang buta aksara Al Quran di pelosok daerah Indonesia masih terbilang tinggi. Karena itu, Kementerian Agama mengintensifkan penyuluh agama untuk berperan aktif memberantas buta huruf di daerah.
Untuk memberikan solusi hal tersebut di atas, salah seorang Penyuluh Agama Islam PNS Kecamatan Mahmud dengan dukungan para penyuluh Agama Islam Non PNS secara masif melakukan program pemberantasan buta huruf Al Qur'an lewat pengembangan TPQ dan Majelis Taklim.
Menurut Mahmud kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab Kementerian Agama yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam. Ujung tombak Kementerian Agama yang ada di daerah harus peduli masalah tersebut.”Betapa banyaknya orang yang tidak bisa membaca Al Quran. Bagaimana mau memahami Al Quran jika membaca saja tidak bisa, dan bagaimana mau mengamalkan,” ungkap Mahmud.
Sedangkan Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, H. Fauzi Rohman Jauhari menyampaikan bahwa Penyuluh agama di setiap kecamatan setidaknya mempunyai beberapa tugas, ada yang mempunyai tugas khusus sebagai guru mengaji, ada juga yang mempunyai tugas untuk menangkal radikalisme, ada mengurusi keluarga sakinah, zakat, wakaf, dan juga haji.
“Pemberantasan buta huruf Al Quran merupakan salah satu dari 8 bidang yang harus dikuasi oleh penyuluh agama Islam Kementerian Agama bersama dengan seluruh komponen penyuluh dalam upaya pembinaan umat akan intensif dalam melaksanakan program ini,” tandasnya. (Mursyid)