Wonogiri – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri Drs. H. Ahmad Farid, MSI menindaklanjuti siaran pers dari Menteri Agama RI No : SJ/B.VIII/3/HM.00/003/2015 tanggal 29 Maret 2015, memberikan himbauan kepada dan pembekalan kepada guru madrasah di lingkungan Kankemenag Wonogiri (31/3) di Aula Kankemenag.
Di temui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa kondisi yang baru saja terjadi dan di sinyalir ada muatan radikalisme dalam pendidikan antara lain pertama, Buku Pendidikan Islam dan Budi Pekerti, yang dalam buku tersebut dikatakan muslim boleh membunuh kafir. Setiap penganut agama selain Islam adalah kafir yang boleh dibunuh. kedua buku yang bermuatan ajaran radikal adalah buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Madrasah Aliyah (MA) kelas X mapel Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang di terbitkan pihak swasta yang memicu reaksi keras masyarakat karena ada indikasi pelecehan.
Untuk itu Menag Lukman Hakim Saifuddin menginstruksikan kepala setiap kepala madrasah untuk tidak menggunakan LKS tersebut di madrasah, madrasah yang sudah terlanjur memiliki LKS tersebut karena di perdagangkan oleh penerbit swasta agar segera menariknya dan menolak jika ada penawaran dari pihak penerbit.
Selain itu H. Ahmad Farid berpesan kepala madrasah dan guru untuk lebih teliti dan cermat terhadap isi suatu buku pelajaran sebelum menyampaikan ke peserta didik sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi di masa mendatang, tetap perpegang pada kurikulum nasional dan menyampaikan Islam rohmatan lil alamin serta kepada orang tua dan masyarakat untuk mendampingi dan menjelaskan dengan bijak tentang faham-faham radikal tersebut.
“kami harapkan seluruh Madrasah dan guru agama Islam di Kabupaten Wonogiri untuk mensosialisasikan larangan paham radikal ke siswanya, larangan ini bertujuan untuk membentengi siswa dari paham radikal yang salah” imbuhnya.
Semua elemen masyarakat pemangku pendidikan harus bertanggung jawab menangkal upaya pengembangan ideologi yang menyimpang dari konstitusi negara kita. Usia pelajar rawan dari pengaruh radikalisme. (Mursyid _ Heri P)