Wonogiri – Dalam rangka menghadapi bulan suci romadhon tahun 1442 H, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Manyaran kabupaten Wonogiri berhasil menyusun dan menerbitkan buku kumpulan ceramah ramadhan yang di distribusikan ke masjid dan mushola di wilayah kecamatan tersebut.
Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) KUA Kecamatan Manyaran, Fathunnajah Elfi Safitri ketika di hubungi, Rabu (14/04) mengungkapkan bahwa penyusunan buku kumpulan ceramah ramadhan atas kerjasama KUA dan Penyuluh Agama Islam baik PNS maupun non PNS di KUA Manyaran.
Tujuannya program literasi tersebut menurut Elfi dalam rangka membantu takmir masjid dan para ustadz ustadzah di kecamatan Manyaran dalam menyiapkan materi kultum maupun tausiah singkat dalam bulan suci romadhon.
“Alhamdulillah atas kerjasama dengan penyuluh non PNS buka mampu tersusun dan di gandakan dan bisa di distribusikan kepada takmir masjid dan kalayak umum, pada tanggal 6 April 2021 sekaligus acara pembinaan takmir masjid menghadapi bulan ramadan” Jelas Elfi
Menanggapi hal tersebut Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Cahyo Sukmana sangat mengapresiasi peran dari para penyuluh di KUA Manyaran dalam menerbitkan buku kumpulan ceramah ramadhan sehingga bisa di rasakan manfaatnya oleh umat muslim di daerah tersebut.
Menurutnya Penyuluh Agama Islam mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat, kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan pembangunan melalui bahasa agama. Penyuluh Agama Islam menjadi ujung tombak Kementerian Agama RI dalam melaksanakan penerangan agama Islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat Indonesia.
Di era sekarang penyuluh di harapkan untuk terus berkontribusi dalam mensyiarkan dan mentransfer risalah agama Islam yang damai. Penyuluh khususnya non PNS di lapangan dalam berdakwah harus mempunyai karakter : tawassuth (sikap tengah-tengah) tawazun (seimbang), I’tidal (tegak lurus) tasamuh (toleransi), mereka harus mampu mewarnai dan mengajak masyarakat menjadi ummatan washatan.
Penyuluh agama Islam mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai fungsi informatif dan edukatif yaitu memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban menda’wahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebai-baiknya sesuai ajaran agama.
Tidak lupa di saat pandemi covid-19, Ka. Kankemenag berpesan kepada para penyuluh untuk bisa berdakwah dengan arif dan bijaksana, jangan suka klaim kebenaran bahkan mengkafirkan orang lain. penyuluh mampu memberikan warna dan pengaruh yang baik, serta menjadi suri tauladan bagi masyakarat di lingkungan masing-masing.
Semoga dengan di terbitnya buku yang sederhana tersebut bisa menambah semangat untuk tetap all out dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan kualitas penyuluh harus selalu dilakukan mengingat penyuluh agama Islam merupakan corong terdepan sekaligus sebagai dinamisator, motivator dan stabilisator untuk agama Islam yang rahmatan lil’alamin. (Mursyid)