KUA dan Muspika Kecamatan Sidoharjo perkuat koordinasi tangkal aliran radikal

Sidoharjo – Dalam rangka memperketat ruang lingkup gerakan aliran radikal serta Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Kecamatan Sidoharjo, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sidoharjo dan Muspika Kecamatan Sidoharjo mengadakan pertemuan pembinaan tokoh agama dan masyarakat baik dari Muspika, Kepala Desa/Kelurahan, MUI, IPHI, Penyuluh Agama Islam honorer, ormas Islam dan takmir masjid yang ada di lingkungan Kec. Sidoharjo, Jum’at, (27/3), bertempat di Pendopo Kecamatan Sidoharjo. Camat Sidoharjo Supardi, SH. MM mengatakan bahwa sangat perlu menggandeng sejumlah tokoh agama dan masyarakat dalam menanggulangi perkembangan kelompok radikal dan ISIS di Sidoharjo, Aparat dan pihak kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Tapi, membutuhkan sinergitas semua pihak, dari aparat, tokoh agama hingga masyarakat. ”Untuk itu, kami merangkul tokoh agama, agar bersama-sama mencegah hal yang tidak diinginkan”, katanya. Adapun sebagai Nara sumber dalam acara pembinaan tersebut camat sidoharjo, Ka. Polsek Sidoharjo, Dan. Ramil, Kepala KUA dan KH Al Adiat. Mereka mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan tangkal aliran radikal dengan secara aktif melaporkan ke aparat keamanan bila jumpai indikasi ada aliran radikal di wilayahnya. Menurut Kepala KUA Kec. Sidoharjo H. Tojib Nurrohman, S.Ag paham radikalisme termasuk di dalamnya paham ISIS secara empiris dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), paham ini bisa mengganggu kualitas keagamaan maka tokoh masyarakat dan tokoh umat yang di dalamnya takmir masjid mewaspadai pergerakan dan penyebaran aliran radikal yang tidak sesuai dan tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam dan Pancasila. Umat Islam juga di minta tidak sembrono dalam memahami ajaran agama yang datang dari luar, kita harus mengikis paham keagamaan yang dapat mengganggu tatanan kehidupan umat Islam Indonesia yang lebih mengedepankan Islam rahmatan lil ‘alamin. (Mursy ___ Her)