Nguntoronadi _ Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Wonogiri menyelenggarakan Workshop Penyusunan Kurikulum Darurat dan Dokumen PTSP sebagai realisasi tindaklanjut dari Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2791 tahun 2020 tengan Implementasi Kurikulum Darurat, Selasa (28/07) yang di ikuti seluruh guru madrasah tersebut, kegiatan berlangsung di aula madrasah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, Drs. H. Cahyo Sukmana dalam sambutan pembukaan acara tersebut menyampaikan apresiasi atas inisiatif jajaran MTsN 4 Wonogiri dalam merespon dan menghadapai pembelajaran tahun pelajaran 2020/2021 di masa pandemi covid-19 ini dengan mempersiapkan KTSP, Kurikulum darurat serta protokol kesehatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Beliau berharap kepada semua guru untuk tetap bersyukur dalam kondisi apapun, dengan tetap melaksanakan kewajiban dan tetap meningkatkan kinerja walaupun dalam kondisi yang sangat penuh dengan keterbatas karena pandemi covid-19, tetap menjaga protokol kesehatan ketika menjalankan tugas di lingkungan madrasah dengan menjaga jarak, selalu memakai masker dan rajin cuci tangan dengan sabun.
“Di masa Pandemi Covid-19, tugas guru madrasah harus mampu membentuk karakter yang baik, kemandirian dalam belajar, mendorong literasi, meningkat dalam peribadatan dan mampu menghadapi perubahan teknologi informasi yang serba cepat, utamanya upaya pencegahan covid-19 dengan melkukan pembelajaran secara daring” Harap Ka. Kankemenag.
kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Darurat Masa Pandemi Covid-19 di harapkan mampu menyiapkan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan madrasah, RRP Darurat dan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Pembelajaran Masa Pandemi.
Untuk itu dalam situasi yang tidak memungkinkan pembelajaran langsung atau tatap muka, H. Cahyo berharap guru harus semakin kreatif, semakin produktif, inovatif menciptakan rancangan media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dengan memanfaatkan jejaring, aplikasi dan konten konten digital yang ada saat ini. Selain itu guru diharapkan mempu menyusun sistem peniliaan yang baik tanpa meninggalkan esensi saat pembelajaran kondisi normal. (Mursyid)