Wonogiri – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonogiri pada Tahun Pelajaran 2016 / 2017 meluluskan 124 peserta didiknya, Kegiatan wisuda di laksanakan Selasa (09/05) di Gedung PGRI Brumbung Wonogiri, acara dihadiri oleh, Ka.Kankemenag Wonogiri, Pengawas Madrasah, Kepala MAN Wonogiri, tokoh masyarakat dan siswa kelas XII didampingi orang tuanya, guru, karyawan dan pengurus Komite.
Dalam laporannya Kepala MAN Wonogiri, H. Nuri Hartono menyampaikan bahwa pada Tahun Pelajaran 2016 / 2017 Madrasah yang di pimpinnya meluluskan 124 peserta didik baik dari jurusan agama, IPA maupun IPS.
“Dan alhamdulillah semua bisa lulus dengan nilai yang memuaskan, atas kerjasama para guru MAN Wonogiri, Komite serta orang tua murid, semoga lulusan ini bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, MAN Wonogiri menyiapkan dan mencetak generasi yang hebat, taat dan bermanfaat untuk masyarakat, unggul dalam iman dan taqwa serta unggul dalam prestasi” tegas Kepala MAN Wonogiri.
Tidak lupa H. Nuri Hartono juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang telah menitipkan dan mempercayakan anak-anaknya untuk melakukan proses belajar mengajar di MAN Wonogiri sehingga pada saatnya dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
H. Nuri berpesan kepada siswa siswi kelas XII MAN Wonogiri agar tetap menjaga nama baik almamater “Seandainya kalian diterima di Perguruan Tinggi ternama, tetaplah eksis, tetaplah berbuat dan bertindak untuk menjaga almamater kalian” pesannya
Sedangkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Subadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Anak adalah investasi dan amanah dari Allah SWT sehingga orang tua memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Lulusan Madrasah lebih berkualitas, unggul serta lebih bermanfaat
Dalam kontek ini Allah SWT mengklasifikasikan kedudukan anak menjadi empat golongan, yaitu: Pertama, ada anak sebagai musuh, Kedua, anak sebagai fitnah atau ujian, Ketiga, anak sebagai perhiasan, Keempat, anak sebagai penyejuk mata (qorrota a’yun) atau penyenang hati. Dan setiap orang tua pasti mendambakan anaknya menjadi penyejuk/penyenang hati atau bahasa lain anak yang sholeh dan sholehah.
Untuk mencetak menjadi anak yang sholeh dan sholehah menurut H. Subadi tidak salah Bapak/Ibu wali murid memasukkan putra putrinya ke Madrasah (MAN Wonogiri) sebagai solusinya, saat ini Madrasah sudah seimbang bahkan lebih berkualitas dan unggul serta lebih bermanfaat di bandingkan sekolah umum. Karena Madrasah saat ini mengalami peningkatan kualitas yang signifikan sehingga Madrasah semakin dipercaya oleh masyarakat.
Ini bisa mematahkan stigma yang berkembang di masyarakat yang mengatakan madrasah adalah pilihan kedua setalah sekolah umum ternyata fakta berbicara lain banyak prestasi yang di ukir dan ditorehkan siswa-siswi madrasah bahkan mampu menyisihkan siswa-siswi sekolah umum yang dalam image masyarakat sekolah favorit.
“Kini madrasah semakin unggul, berperestasi dan madrasah membanggakan, selain prestasi akademik juga non akademik, tentunya agar prestasi ke depan semakin meningkat, tentunya diperlukan sinergitas antara orang tua, guru, dan Madrasah yang baik. Tanpa didukung orang tua siswa siswi rasanya sulit untuk meningkatkan prestasi yang sudah diraih khususnya oleh MAN Wonogiri.” tegasnya. (Mursyid_Heri)