Oleh : Inoeng R.
Subhanalloh… gerakan-gerakan sholat bisa untuk mempercantik diri ? Informasi ini saya dapatkan dari pertemuan Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, Selasa tanggal 7 April 2015 di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri. Dalam pertemuan itu disampaikan bahwa gerakan-gerakan sholat merupakan olah raga fisik yang sangat istimewa bagi kesehatan tubuh terlebih lagi untuk mempercantik diri kita luar dan dalam.
Hal itu dikupas secara detail oleh Ibu Ida Royani, tentang manfaat masing-masing gerakan. Mulai dari Takbirotul Ihrom, ruku’, i’tidal, sujud, duduk iftirosy maupun juga tawarruk, sampai gerakan salam. Seperti : gerakan Takbirotul Ihrom, dengan mengangkat kedua tangan kita sejajar dengan telinga itu, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaatnya : Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku’, jika kita melakukan ruku’ secara sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaatnya : untuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I’tidal, bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Gerakan ini merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ- organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Sujud, Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaatnya : Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk, Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
Gerakan terakhir yaitu Salam, gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya : Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Ada hal lain yang saya dapatkan juga dalam pertemuan kemarin, yakni tentang enam kelompok wanita yang bukan saja tidak bisa masuk surga, sekedar mencium baunya surga saja tidak bisa.., materi ini disampaikan oleh Ibu Hj. Umi Ustanti, S.Ag. (Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Wonogiri). Siapa saja wanita-wanita tersebut ? yaitu :
1. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam
Kita patut waspada. Menyemir rambut di zaman sekarang seakan-akan adalah hal biasa. Ingin terlihat lebih muda, ingin terlihat lebih cantik, tidak sedikit wanita yang kemudian menyemir rambutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ÙŠÙŽÙƒÙون٠قَوْمٌ يَخْضÙبÙونَ ÙÙÙŠ آخÙر٠الزَّمَان٠بÙالسَّوَاد٠كَØَوَاصÙل٠الْØَمَام٠لَا يَرÙÙŠØÙونَ رَائÙØÙŽØ©ÙŽ الْجَنَّةÙ
“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.”(HR. Abu Daud; shahih)
2. Wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan
Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.
أَيّÙمَا امْرَأَة٠سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ Ù…Ùنْ غَيْر٠مَا بَأْس٠ÙÙŽØَرَامٌ عَلَيْهَا رَائÙØَة٠الْجَنَّةÙ
“Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)
3. Wanita yang mengaku keturunan orang lain
Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Seorang wanita yang mengaku-aku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia dijauhkan dari surga dan mendapat ancaman tidak dapat mencium bau surga. Islam juga melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.
مَنْ ادَّعَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ غَيْر٠أَبÙيه٠لَمْ يَرَØÙ’ رَائÙØÙŽØ©ÙŽ الْجَنَّة٠وَإÙنَّ رÙÙŠØَهَا Ù„ÙŽÙŠÙوجَد٠مÙنْ قَدْر٠سَبْعÙينَ عَامًا أَوْ مَسÙيرَة٠سَبْعÙينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ Ù…ÙتَعَمّÙدًا Ùَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَه٠مÙنْ النَّارÙ
“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad; shahih)
4. Wanita yang sombong
Sombong adalah pakaian Allah. Hanya Allah yang berhak sombong karena Dialah pemilik dan penguasa segalanya. Adapun manusia yang sombong, ia tidak dapat masuk surga dan tidak dapat mencium bau surga. Bahkan, meskipun kesombongannya kecil, seberat biji sawi.
سَمÙعَ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚Ùول٠مَا Ù…Ùنْ رَجÙÙ„Ù ÙŠÙŽÙ…Ùوت٠ØÙينَ ÙŠÙŽÙ…Ùوت٠وَÙÙÙŠ قَلْبÙÙ‡Ù Ù…Ùثْقَال٠Øَبَّة٠مÙنْ خَرْدَل٠مÙنْ ÙƒÙبْر٠تَØÙلّ٠لَه٠الْجَنَّة٠أَنْ يَرÙÙŠØÙŽ رÙÙŠØَهَا وَلَا يَرَاهَا Ùَقَالَ رَجÙÙ„ÙŒ Ù…Ùنْ Ù‚Ùرَيْش٠يÙقَال٠لَه٠أَبÙÙˆ رَيْØَانَةَ وَاللَّه٠يَا رَسÙولَ اللَّه٠إÙنّÙÙŠ Ù„ÙŽØ£ÙØÙبّ٠الْجَمَالَ وَأَشْتَهÙيه٠Øَتَّى Ø¥ÙنّÙÙŠ Ù„ÙŽØ£ÙØÙبّÙÙ‡Ù ÙÙÙŠ عَلَاقَة٠سَوْطÙÙŠ ÙˆÙŽÙÙÙŠ Ø´Ùرَاك٠نَعْلÙÙŠ قَالَ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ لَيْسَ ذَاكَ الْكÙبْر٠إÙنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمÙيلٌ ÙŠÙØÙبّ٠الْجَمَالَ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنَّ الْكÙبْرَ مَنْ سَÙÙÙ‡ÙŽ الْØَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بÙعَيْنَيْهÙ
Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad)
Syaikh Nasiruddin Al Albani berpendapat hadits di atas dhaif. Namun demikian, ada hadits lain yang disepakati keshahihannya oleh para ulama yang menunjukkan bahwa kesombongan, sekecil apapun, membuat pelakunya tidak masuk surga.
لاَ يَدْخÙل٠الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ ÙÙÙ‰ قَلْبÙÙ‡Ù Ù…Ùثْقَال٠ذَرَّة٠مÙنْ ÙƒÙبْرÙ
“Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” (HR. Muslim)
5. Wanita yang menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi
Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.
مَنْ تَعَلَّمَ عÙلْمًا Ù…Ùمَّا ÙŠÙبْتَغَى بÙه٠وَجْه٠اللَّه٠لَا يَتَعَلَّمÙه٠إÙلَّا Ù„ÙÙŠÙصÙيبَ بÙه٠عَرَضًا Ù…Ùنْ الدّÙنْيَا لَمْ يَجÙدْ عَرْÙÙŽ الْجَنَّة٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠يَعْنÙÙŠ رÙÙŠØَهَا
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)
6. Wanita yang berpakaian tapi telanjang
Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.
صÙنْÙَان٠مÙنْ أَهْل٠النَّار٠لَمْ أَرَهÙمَا قَوْمٌ مَعَهÙمْ سÙيَاطٌ كَأَذْنَاب٠الْبَقَر٠يَضْرÙبÙونَ بÙهَا النَّاسَ ÙˆÙŽÙ†Ùسَاءٌ كَاسÙيَاتٌ عَارÙيَاتٌ Ù…ÙÙ…Ùيلَاتٌ مَائÙلَاتٌ رÙØ¡ÙوسÙÙ‡Ùنَّ كَأَسْنÙمَة٠الْبÙخْت٠الْمَائÙلَة٠لَا يَدْخÙلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجÙدْنَ رÙÙŠØَهَا ÙˆÙŽØ¥Ùنَّ رÙÙŠØَهَا Ù„ÙŽÙŠÙوجَد٠مÙنْ مَسÙيرَة٠كَذَا وَكَذَا
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim)
Setelah acara selesai saya merenung. Saya mendapat ilmu tentang ajaibnya gerakan sholat, gerakan-gerakan yang selama ini saya kerjakan dan saya anggap biasa saja ternyata bermanfaat besar. Saya jadi malu sendiri karena gerakan sholat saya selama ini berasa tanpa makna (karena belum sempurna). Namun demikian saya juga lebih termotivasi untuk berusaha mengerjakan gerakan-gerakan sholat dengan lebih baik lagi dan memperbanyak sholat sunat. Selain tentang sholat, saya juga mendapat ilmu lain tentang wanita-wanita yang tidak akan mencium baunya syurga (masyaalloh…mencium saja ndak bisa apalagi masuk syurga ?). Semakin berasa tertampar saya.
Dari perenungan itu, saya merasakan betapa pentingnya silaturahmi. Selain mendapat ilmu, saya juga bisa bertemu dengan anggota dharma wanita lain dari berbagai daerah yang selama ini jarang bertemu atau bahkan belum saya kenal. seperti : dari Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto, Wonogiri, Ngadirojo dan lain-lain. Saya jadi ingat juga pernah membaca sebuah artikel di website tentang silaturahmi.
Silaturahmi artinya menyambung rasa kasih sayang di antara manusia, saudara, tetangga atau teman. Dalam artikel tersebut disebutkan 10 manfaat silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu :
1. Mendapatkan ridho dari Allah SWT.
2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Dalam artikel lain, silaturahmi juga merupakan gerakan fisik/olahraga yang baik bagi tubuh. Ia dapat melancarkan peredaran darah, mencegah penyumbatan pembuluh darah dan membuang racun yang berbahaya bagi tubuh. Kegiatan silaturahmi yang dilakukan secara rutin dan teratur jelas dapat mencegah dan juga menyembuhkan stroke.
Subhanalloh…mata fisik dan hati saya semakin terbuka, betapa penting dan bermanfaatnya silaturahmi. Dari pengalaman pribadi di atas, dengan bersilaturahmi saya mendapatkan tambahan ilmu, yaitu ilmu untuk beribadah, ilmu untuk menjaga kesehatan tubuh dan ilmu untuk memperbaiki diri fisik maupun rohani sehingga bisa menjadi pribadi sholihah. Saya juga tersadar bahwa ternyata jika kita beribadah secara kontinyu (dan dengan gerakan yang benar) bukan saja menyuburkan iman, tetapi juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan luar dan dalam. Dengan silaturahmi juga, saya jadi terinspirasi untuk menulis, merangkai, menggabungkan kalimat demi kalimat dari berbagai sumber, agar informasi yang saya peroleh bisa saya bagikan kepada orang lain. Inilah sedikit contoh dari ajaibnya silaturahmi. Sungguh indah… Semoga saja kita termasuk orang-orang yang rajin menjaga silaturahmi. Amin.
Penulis :
Picture Courtesy : http://zakyash.deviantart.com