Wonogiri – Untuk memberikan pembekalan jurnalistik bagi para Penyuluh Fungsional Agama Islam (PAIF) KUA Kecamatan se Kabupaten Wonogiri, sehingga nantinya mampu memberikan kontribusi pemberitaan baik di website Kanwil Kemenag Jawa Tengah maupun Kankemenag Kabupaten Wonogiri.
Seksi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, Senin (22/05) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Jurnalistik, adapun peserta kegiatan adalah para Penyuluh Agama Islam Fungsional se Kabupaten Wonogiri, bertempat di Aula Kankemenag Wonogiri.
Kegiatan di buka oleh Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, H. Haryadi dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pada saat ini kita di hadapkan pada era transparansi dan perkembangan tehnologi informasi yang telah menjadikan masyarakat lebih kritis, dinamis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di masyarakat, kondisi seperti ini menuntut instansi/satker dalam hal ini Kantor Urusan Agama (KUA) harus mampu membangun citra positif dengan mempublikasikan kegiatannya.
Selain itu Penyuluh Agama Islam yang ada di kecamatan harapkan bisa menciptakan citra lembaga (corporate image) Kementerian Agama menjadi baik serta secara aktif melakukan sosialisasi dan publikasi kegiatan kepada masyarakat atau kepada media baik cetak atau elektronik. Sehingga peran Kemenag dalam pelayanan kepada masyarakat dapat diketahui oleh masyarakat disamping sebagai perimbangan terhadap berita-berita miring yang menyudutkan Kementerian Agama.
“Dalam rangka membangun image atau citra Kementerian Agama yang baik di masyarakat, perlunya keterlibatan KUA untuk aktif mempublikasikan kegiatannya, mendekatkan diri kepada masyarakat serta mampu memberikan respon dan tanggapan terhadap pemberitaan yang mencuat dalam media sosial yang menjadi keluhan masyarakat, terutama publikasi melalui website masing Kankemenag Wonogiri dan Kanwil Kemenag Jateng” tegasnya.
Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut Pranata Humas Kankemenag Wonogiri H. Mursyidi, dalam paparannya menyampaikan tentang tugas dan fungsi kehumasan di Kemenag serta tehnis penulisan berita baik media online seperti website dan di media cetak.
Menurut H. Mursyidi kegiatan bintek jurnalistik tersebut di harapkan para Penyuluh Agama Islam Fungsional yang merupakan corong KUA mampu untuk memproduksi sebuah berita yang aktual, akuntabel dan menarik sesuai dengan standar jurnalistik selain tugas utamanya berdakwah/melakukan penyuluhan agama.
“Menulis berita itu tidak sulit dan menyenangkan minimal dengan kata kunci 5 W dan 1 H yaitu : What,Who,Where,Way,When dan How” jelasnya. Sebuah berita itu akan menarik untuk dibaca Menurut Mursyidi apabila memenuhi 3 unsur, yaitu pertama adalah nilai berita atau News Values, kedua adalah teknik mengedit berita atau teknik editing dan ketiga adalah membungkus berita dalam satu bingkai atau framing, serta dilengkapi foto yang tepat. (Mursyid -_Heri P)