Surakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Lembaga/Kelompok Masyarakat dalam Penangkalan Paham Radikalisme-Terorisme di Solo Raya termasuk kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini digelar dua hari, Jumat-Sabtu (21/10/2016-22/10/2016), di Hotel Best Western Premiere Solo Baru Sukoharjo Jawa Tengah.
Hadir dalam dalam kegiatan tersebut Kepala BNPT, Suhardi Alius dan Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Dr. Irfan Idris, MA, acara ini akan menghadirkan pembicara, antara lain, Anggota Komisi III (Komisi Hukum) DPR RI, Moh Toha, dan Yenny Wahid dari The Wahid Institute serta Sasongko Tedjo dari PWI Pusat.
Menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Dr. Irfan Idris, MA antara lain mengatakan, upaya pencegahan dan rehabilitasi dilakukan di 17 provinsi Indonesia oleh BNPT yang didirikan sekitar lima tahun lalu.
Salah satu yang di gandeng dalam kegiatan tersebut adalah Kankemenag di Soloraya, tersebut kemenag juga mengutus para takmir masjid dan para khotib dalam rangkaian kegiatan yang di adakan BNPT di Soloraya tersebut.
Ia menyebut ada sekitar 500 orang mantan pelaku aksi terorisme di 17 provinsi, dan sekitar 40 orang di antaranya berada di Solo Raya.
“Adapun deradikalisasi itu berarti melakukan pembinaan,” katanya menambahkan.
Mengenai keberadaan Solo dalam konteks deradikalisasi, Irfan mengatakan, Solo termasuk wilayah yang penting. Karena itulah beberapa kegiatanBNPT belakangan ini dilakukan di Solo. (Mursyid) -@gs-