Wonogiri _ Sejumlah Guru MTs di kabupaten Wonogiri mengikuti bimbingan teknis implementasi pembelajaran berdasarkan kurikulum (KMA Nomor 183 dan 184 Tahun 2019) tentang kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab dan implementasi e-Learning di madrasah zona Jawa Tengah, yang di selenggarakan Dirjen Pendis Kemenag RI, Rabu – Kamis, 07 – 08 Oktober 2020, di aula MTsN 1 Wonogiri yang di ikuti Pengawas madrasah, kepala MTsN dan guru qur’an hadits MTs di Wonogiri.
Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Wonogiri, H. Fauzi Rohman Jauhari Rabu pagi (07/10) ketika pembukaan, mengatakan meskipun bimtek ini dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan video conference / zoom meeting, antusias peserta cukup aktif mendengarkan paparan nara sumber.
Beliau berharap para peserta bisa mendapatkan informasi yang sedetail-detailnya tetang implementasi dan perubahan KMA 183 dan 184, yang waktu lalu menjadi berita miring bahwa Kemenag menghapus pelajaran bahasa arab dan Al qur’an hadits.
“Kepada semua guru untuk bisa mengikuti acara secara baik, tetap jaga protokol kesehatan semoga mampu menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami kurikulum sertamampu memberikan penjelasan tentang isu-isu negatif penghapusa mapel bahasa arab dan qur’an hadist” harapnya.
Plt Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin pada kesempatan lain menyebutkan bahwa perubahan KMA 183 dan 184 ini terjadi sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian Puslitbang Kemenag RI yang mana ada penyempurnaan pada beberapa struktur materi antar jenjang dan kelas yang tumpang tindih, katanya.
Lebih lanjut Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa KMA 183 dan 184 fokus pada distribusi materi yang tumpang tindih antar jenjang, perumusan kompetensi inti dan dasar, keselarasan kompetensi dasar 1, 2, 3 dan 4, penguatan aspek sikap dan keterampilan.
Penguatan mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab untuk keimanan siswa bahwa Agama Islam adalah agama yang relevan dengan kemajuan zaman, menekankan pada pendekatan fungsional dan sebagai pengantar siswa menjadi warga bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman, ujar Kamaruddin Amin.
Bimtek ini diisi oleh nara sumber dari kalangan pejabat kementerian agama pusat dan akademisi yang kompeten di bidangnya, seperti H. Suwardi, H.A. Umar, H. Ahmad Hidayatullah, Amin Hasan, Sukiyat, Abdul Jalil, Shofar Solahudin Bisri dan Imam Bukhori. (mursyid)