Wonogiri – Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) kankemenag Wonogiri menyelenggarakan rapat koordinasi lembaga keagamaan tingkat Kabupaten Wonogiri, Kamis (08/12) di RM. Sayem Ngadirojo yang di ikuti Pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), serta pengelola Madrasah Diniyah, TPQ se Kabupaten Wonogiri.
Acara Rakor di pimpin Kasi PAKIS H. Hidayat Maskur, MSI dalam paparannya menyampaikan bahwa lembaga pendidikan keagamaan Islam baik itu Pesantren/Madin/TPQ harus dikelola secara profesional, mengacu pada prinsip pengelolaan dan kriteria Standar Nasional Pendidikan (SNP), upaya tersebut merupakan bentuk merespon secara aktif dan positif atas perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan.
Kedepan lembaga tersebut harus mampu membentuk peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai- nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Untuk itu pengelola lembaga keagamaan untuk terus tingkatkatkan kualitas pengelolaan.
Mengingat posisi strategis MDT tidak berbanding lurus dengan minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di lembaga tersebut maka perlu perlu ada terobosan baru, seumpama membangun Madin yang holistik dan dan terintegrasi di setiap kecamatan. Yaitu dengan rintisan Madin percontohan yang unggul dalam pengelolaan dan pembelajaran.
Menurut Hidayat Kemenag akan terus mengajak Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan forum-forum Pendidikan Al-Qur’an untuk memperkuat peran masing-masing dalam penguatan pemahaman keagamaan. Selain itu, diskusi perlu dilakukan untuk memperjelas diferensiasi antara MDT dengan Lembaga Pendidikan Al-Quran seperti TPQ, TPA, TQA. Selama ini, keduanya praksis Nampak memiliki sejumlah kemiripan, baik pada sasaran santri maupun kurikulum yang dikembangkannya. (Mursyid_Heri) -@gs-