Wonogiri – Kantor Kementerian Agama kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Workshop Pencegahan Konflik Bagi Tokoh Lintas Agama Kabupaten Wonogiri tahun 2016 di RM. Masakan Jawa “Saraswati” Brumbung dengan Narasumber Wakapolres Wonogiri, Plt. Ka. Kankemenag Wonogiri dan Ketua FKUB Kabupaten Wonogiri, Selasa (27/09) yang di ikuti 40 tokoh lintas agama.
Kegiatan di buka Wakil Bupati Wonogiri Edi Santosa, SH dan di hadiri Plt. Ka. Kankemenag Wonogiri, Ketua FKUB Wonogiri dan pejabat di lingkungan Kankemenag Wonogiri.
Dalam sambutannya Wakil Bupati menyampaikan bahwa Kerukunan umat beragama merupakan salah satu agenda strategis sebagai fondasi ideal meletakkan segenap upaya bersama mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. Tanpa kerukunan yang terjalin baik maka berbagai program pembangunan bangsa dan negara akan menemui jalan buntu, pada tataran inilah kerukunan umat beragama harus di upayakan bersama oleh segenap elemen bangsa yang sadar akan pentingnya karakter dan budaya rukun.
Kerukunan umat beragama harus tetap di pupuk dan di tingkatkan, perlu dukungan dari pemerintah, FKUB, tokoh lintas agama dan masyarakat untuk mengawal kerukunan umat beragama. Sekaligus tokoh agama punya peran untuk membentengi umatnya dari tindakan asusila dan kekerasan yang saat ini marak di Wonogiri.
Semua karena adanya sinergitas dari seluruh komponen masyarakat yang ikut menjaga toleransi, kami berharap antar tokoh lintas agama agar saling menyapa, saling mengayomi sehingga akan menciptakan suasana yang dinamis dan kondusif, terjadi harmonisasi dan akan menguatkan satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Plt. Ka. Kankemenag Wonogiri H. Muslim Umar menyampaikan bahwa Workshop Penanganan Konflik Bagi Tokoh Lintas Agama mempunyai tujuan untuk membangun kerukunan antar umat beragama, mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik-konflik keagamaan di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terbentuk keharmonisan, kerukunan, dan toleransi umat beragama di Kota Gaplek.
Menurut Muslim Umar, Kebijakan Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas Kerukunan Umat Beragama. Beliau mengungkapkan bahwa Indonesia ibarat pelangi yang terdiri dari berbagai warna yang indah, Kebhinekaan, Keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan anugerah ciptaan Allah yang luar biasa, oleh karenanya perlu terus dijaga dari permasalahan-permasalahan yang bisa menimbulkan potensi konflik tinggi baik konflik agama, Etnis, Partai Politik ataupun lainnya.
“Permasalahan-permasalahan internal maupun eksternal baik yang ada di Kemenag sendiri maupun di masyarakat perlu segera diambil langkah penyelesaian dengan berkoordinasi berbagai pihak seperti komunikasi Kemenag, FKUB, pihak berwajib yang sudah kompak terjalin. Pemahaman dan pendidikan agama yang benar dapat menjadi filter dari penyelewengan agama untuk menghindari gesekan-gesekan yang mungkin timbul dengan melibatkan masyarakat. (mursyid-heri) -@gs-