Semarang –Jumat (23/12) Aparatur Sipil Negara (ASN) Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah termasuk pejabat dari Kankemenag Wonogiri mengikuti pembinaan oleh Menteri Agama. Kegiatan bertempat di Gedung Lantai III Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Pembinaan di hadiri oleh Menteri Agama lukman Syaifuddin, Staf Ahli Khusus, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Kepala Bidang dan Pembimas, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota, Aliyah dan MTsN se Jawa Tengah, Seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Dan Narasumber; Menteri Agama, Biro Organisasi Kepegawaian Kemenag RI Teguh Raharjo dan Moh. Fahri dari Inspektorat Jenderal Kemenag RI.
KaKanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Farhani, dalam sambutannya; tujuan untuk dilakukan pembinaan ASN seiring sudah diserahkan DIPA (Daftar Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2017, meningkatkan dan menumbuhkan sikap ASN sebagai pelayanan publik harus semakin baik atau prima excellent service, dan menguatkan diri dengan menghindari pungutan liar bagi ASN dalam melayani.
Selanjutnya, Menteri Agama dalam memberi arahan; sangat memberikan apresiasi terhadap ASN seluruh Kemenag Provinsi Jawa Tengah, yang telah berkontribusi dalam pencitraan Kemenag ini berdasarkan survey bidang pelayanan publik mampu meningkatkan angka kepuasan, Tutur Menag. Bahkan Kementerian Agama Kata Menag; saat ini telah mendapat penghargaan dari menteri keuangan dalam pengelolaan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Nasional) sebagai investasi yang cukup besar terutama dalam pelayanan nikah dan di samping itu, untuk pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) bagi Perguruan Tinggi Islam telah memberi pelayanan akses pendidikan untuk ekonomi bawah menengah, urai Lukman Syaifuddin.
Menteri Agama Lukman Syaifuddin mengingatkan kepada seluruh ASN Kemenag, harus selalu mengedepankan rasa syukur, sebab ASN di lingkungan Kementerian Agama secara tidak sadar sudah mempunyai kelebihan dengan identitas kata Agama.
Maka lanjutnya, sikap melayani harus tumbuh dengan baik, bahkan kita harus mampu berfikir melayani subtantif, supaya sebelum melayani kita menghadapi konsumen seraya masyarakat sudah merasa dilayani. Lebih terpenting lagi Menag, menyebutkan kondisi yang paling rawan saat ini adalah harus mampu mengantisipasi era digitalisasi, karena medsos (media sosial) memberi informasi sudah sangat rawan dan bebas, dengan kondisi ini Menag mengajak seluruh ASN harus tetap bisa membangun generasi yang mampu menjelaskan dan mengambil informasi yang valid, perintah Menag.
Terakhir Menag menegaskan, ASN harus cukup wawasan meliputi penguasaan, penguataan leteratur supaya kita dalam menjawab ke masyarakat sebagai pelayan betul-betul akurat dan valid utamanya dalam sistem pelayanan terwujud, bahkan ASN harus mampu melahirkan sikap inovasi yang termasuk budaya kerja. Di samping itu, di tahun 2017 untuk anggaran harus dilakukan secara proposional antara alokasi dan serapan, serta fungsi program harus mampu membuat skala prioritas yang betul-betul programnya bisa menyentuh ke masyarakat, sebab saat ini seluruh sistem pelayanan sudah terbuka, pungkas Menteri Agama mengakhiri sambutan sekaligus membuka acara (Mursyid_Heri)/@gs