Wonogiri – Jajaran Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) se Solo Raya mengadakan koordinasi dan pertemuan penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Rabu (22/11) di RM. Gajah Munkur Wonogiri yang di ikuti ikuti PAIF se Soloraya.
Ka. kankemenag Wonogiri Drs. H. Subadi, MSI yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa tugas penyuluh agama Islam bukan hanya menjadi guru mengaji, tapi juga harus mampu mengendus hal-hal yang menyangkut dengan pendangkalan akidah, baik yang dibawa langsung oleh oknum tertentu maupun sebaran lewat internet utamanya media sosial
Mengingat tugas dan fungsi utama seorang penyuluh agama Islam adalah melakukan pembinaan dan bimbingan keagamaan terhadap umat tempat dia ditugaskan. Selain itu tantangan yang dihadapi oleh umat Islam saat ini semakin berat.
Tugas yang sangat berat dan akan menjadi tantangan bagi para penyuluh Agama Islam dalam pembinaan membentuk akhlak, mental , dan karakter masyarakat menjadi lebih baik, apalagi kalau dikaitkan dengan perkembangan zaman, arus globalisasi dan informasi yang begitu cepat dan kuat masuk pada tatanan masyarakat kita khususnya umat Islam.
Penyuluh agama Islam yang ideal setidaknya menguasai peta dakwah, mampu menyusun rencana kerja, piawai menganalisis data potensi wilayah, dan cermat membidik sasaran yang belum tergarap para ulama/kyai/dai.
Tak kalah pentingnya adalah kemampuan menyusun dan menetapkan materi bimbingan berbasis media, baik cetak maupun elektronik dengan mengoptimalkan kekuatan sosial budaya masyarakat setempat.
Sehingga bagi para penyuluh harus bekerja ektra keras dan mengoptimalkan dalam melaksanakan tufoksinya, dan salah satunya dukungan data serta informasi yang akan disampaikan harus jelas, benar, up todate, dan dapat dipertanggungjawabkan insallah semuanya menjadi berkah.
Penyuluh Agama Islam menurut H. Subadi mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat, kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan pembangunan melalui bahasa agama. Penyuluh Agama Islam menjadi ujung tombak Kementerian Agama RI dalam melaksanakan penerangan agama Islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. (Mursyid__Heri)