Wonogiri – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri kembali di tahun 2018 di beri mandat dan kepercayaan untuk melakukan bimbingan rohani bagi pasien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri, dengan menugaskan ASNnya.
Kerjasama sosial tersebut merupakan wujud konkrit Kemenag dalam rangka memberikan pelayanan spiritual bagi pasien yang membutuhkan. Mengingat Kementerian Agama adalah instansi pemerintah yang menjalankan tugas pokok untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kehidupan beragama kepada seluruh umat beragama termasuk orang sakit.
Kasubbag TU Kankemenag Wonogiri, H. Haryadi di temui di ruang kerjanya Kamis 11/01) menyampaikan bahwa Kankemenag Wonogiri tahun kembali memberikan menugaskan, 7 orang yang di nilai mampu memberikan bimbingan kerohaniaan kepada pasiennya, masing masing pembimbing melaksanakan pelayanan seminggu sekali setiap hari kamis sesuai dengan agama pasien.
ASN yang di beri tugas antara lain H. Haryadi, H. Mursyidi dan Wahidin untuk agama Islam, Daryatno untuk agama Kristen, Antonius Sukatno untuk agama Katolik, Slameto untuk agama Hindu dan Eny Lestari untuk agama Budha.
Menurutnya Haryadi, bimbingan kerohanian merupakan salah usaha bimbingan untuk mendampingi dan menemui pasien rawat inap agar pasien mampu memahami arti dan makna hidup serta menambah spirit pasien, utamanya pendekatan hati dan agama.
Pelayanan ini sangat berarti sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai dzat yang menentukan kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat menjadi pendorong dalam proses penyembuhan dan dengan memberikan bimbingan tentang do’a-do’a, dzikir-dzikir yang bertujuan untuk mengingat Allah SWT dan menyakini bahwa sakit yang diderita adalah cobaan yang akan menghapus dosa-dosanya.
Pelayanan rohani yang dimaksud identik dengan pelayanan spiritual kepada pasien. Hal ini menjadi penting karena pasien akan dibantu dengan adanya perhatian (attention), dukungan (sustaining), perdamaian (reconciling), bimbingan (guiding), penyembuhan luka batin (inner-healing), serta doa ( prayer). Apabila pasien terlayani aspek rohaninya maka akan terjadi keseimbangan dalam hidup dan berdampak positif untuk perjalanan pengobatan penyakitnya. (Mursyid_Heri)