Wonogiri – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Wonogiri menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka Milad ke-18 tahun 2015. Acara yang di kemas dengan tema “Elok Madrasahku, semakin maju dan bermutu” sangat meriah.
Adapun rangkaian kegiatan di mulai dengan lomba (19/03/2015) di MTsN setempat, adapun yang di perlombakan antara lain : lomba Adzan, lomba kaligrafi, lomba pildacil dan puisi islami yang di ikuti oleh siswa dari 27 SD/MI di wilayah Wonogiri, Karanganyar dan Sukoharjo. Acara langsung di buka Ka. Kankemenag Wonogiri Drs. H. Safrudin, MSI di hadiri kepala madrasah, komite, guru dan seluruh peserta didik MTsN2 Wonogiri.
Selain acara tersebut di atas Sabtu, 21 Maret 2015 juga di adakan try out siswa SD/MI bertempat di MTsN 2 Wonogiri yang di ikuti 306 peserta dan di hadiri motivator Merryem dari Austalia.
Dalam sambutannya Ka. Kankemenag Wonogiri Drs. H. Safrudin, MSI menyampaikan sangat mengapresiasi peningkatan baik secara akademik maupun fisik MTsN2 Wonogiri setelah di pegang Syammuji, S.Pd. MPd sebagai kepala Madrasah. Selain itu Safrudin juga berpesan untuk selalu meningkatkan kualitas anak didik sehingga mampu berkompetisi dengan sekolah umum.
Menurut Kepala MTsN 2 Wonogiri Syammuji, S.Pd. M.Pd kegiatan milad tahun ini merupakan bentuk apresiasi dan pengabdian kepada masyarakat, selain itu juga ajang sosialisasi dan promosi keberadaan MTsN2 Wonogiri.
“Lulusan madrasah terbukti mempunyai kelebihan di banding dengan sekolah umum. Madrasah lebih berorientasi pada pendidikan moral atau akhlaq yang mampu mencetak generasi sholeh – sholehah tanpa meninggalkan ilmu umum, secara empiris bisa di lihat dan di rasakan banyak alumni yang madrasah yang menjadi menteri, gubernur, bupati dan walikota” imbuhnya dengan penuh semangat.
Penekanan pendidikan akhlaq merupakan sebuah upaya madrasah dalam menjaga moral generasi sekarang yang telah mengalami penurunan, saat ini banyak di tampilkan di media massa generasi muda yang melakukan perbuatan asusila, curat, miras, begal dan lebih tragis lagi ada yang melakukan perbuatan asusila atau kekerasan yang di lakukan di lembaga pendidikan itu sendiri.
Untuk itu Syammuji beharap masyarakat memasukkan putra-putrinya bersekolah di madrasah utamanya Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) karena ada keseimbangan EQ dan IQ antara intelektual dan spiritual, cerdas otaknya tapi hatinya bersih insaallah mempunyai amal yang lurus.
Selain itu madrasah juga berperan melakukan transfer ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi al-din) dan nilai-nilai Islam (Islamic vaues), sehingga mampu memainkan peranan sebagai agen perubahan (agent of change). (Mursyidi _ Heri)