Wonogiri – Berkumpul dan berjumpa dengan orang yang dirindukan, orang yang diharapkan adalah sebuah harapan bagi kebanyakan orang. Karena Kerinduan untuk berjumpa dan berkumpul dapat memberii pengaruh yang positif bagi setiap orang, jika perjumpaan itu sungguh dihidupi dan disemangati oleh cinta kasih terhadap sesama. Hal ini dapat dilihat dalam momen yang sungguh dinanti-nantikan oleh keluarga besar Bimas katolik se Solo Raya yaitu terdiri dari Kabupaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten dan Kota Surakarta yaitu dalam perayaan paskah bersama keluarga besar Bimas katolik dan guru agama katolik se Solo raya. Parayaan paskah itu dihadiri sekitar 270 orang diantaranya Pembimas Katolik Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kementerian Agama kabupaten Wonogiri, Penyelenggara katolik, Pengawas, Penyuluh, Staf dan Guru Agama Katolik se solo Raya yang di laksanakan di Wonogiri tanggal 14 April 2016 di Gedung PGRI Kabupaten Wonogiri.
Tema dalam perayaan paskah bersama itu adalah”Jadilah Garam Dan Terang Dunia”. Tema yang diambil dari tema paskah tahun ini. Dengan tema tersebut diharapakan mampu mengajak seluruh umat katolik untuk menjadi agen perubahan menuju masyarakat yang lebih baik, terlebih secara khusus tema tersebut mengajak kepada seluruh peserta yang hadir juga ikut ambil bagian dalam membangun masyarakat yang lebih baik pula sesuai dengan tugas masing-masing.
Dalam sambutan-sambutan, pesan paskah ini dimaknai begitu banyak. Yang pertama oleh penyelenggara Katolik Kabupaten Wonogiri yaitu Bp. Antonius Sukatno mengatakan ”paskah ini sebagai ajang reuni dan dapat memberikan motivasi bagi para guru di dalam mendampingi anak didik dan juga memotivasi bagi diri guru itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya dengan baik”, kemudian sambutan oleh Kepala kementerian Agama Kabupaten Wonogiri yaitu Bp Masdiro, paskah yang dirayakan ini hendaknya menuju hidup ke arah yang lebih baik di tengah tantangan jaman saat ini contohnya yang lagi tren tentang LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) orang tidak lagi pada batas kewajaran, tentang redikalisme oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan tertentu, dan maraknya penyebaran narkoba serta obat-obatan terlarang yang sekarang ini ada dimana-mana, oleh Pembimas Katolik provinsi Jawa tengah, Bp. Paulinus Sulardi juga menyampaikan beberapa hal mengenai pesan paskah. Bp. Paulinus Sulardi menyampaikan bahwa Menjadi Garam Dan Terang Dunia hendaknya dapat dihidupi dalam setiap pribadi terlebih bagi mereka yang hadir, sehingga dapat memberiikan pengaruh yang positif bagi lingkungan dan sesamanya. Kemudia oleh Romo Andreas Sulardi, Pr selaku romo paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri memaknai pesan bagi yang mengikuti perayaan tersebut bahwa segala sesuatu itu meiliki ukuran (hasil), dalam setiap pribadi juga memiliki ukuran sebagai hasil dari apa yang dilakukannya. Jika yang dilakukan itu tidak baik maka hasilnya juga tidak baik dan begitu juga sebaliknya. Romo Andreas Sulardi, Pr juga memberi penekanan kepada Guru Agama Katolik yang hadir, yaitu untuk semakin membangun diri, merubah diri menjadi lebih baik agar dapat menjadi teladan bagi orang lain terlebih bagi siswanya, dan juga menjadi guru yang tidak hanya sekedar mengejar tuntutan akan haknya melainkan lebih harus diperhatikan dalam tugas pelayannya.
Paskah sebagai peristiwa kebangkita Kristus. Peristiwa dimana Kristus mengajak seluruh umat manusia untuk ikut ambil bagian dalam karya penyelamatnnya dan juga menjadi dorongan spiritual bagi setiap orang dalam perjalanan hidupnya dan dalam setiap tugas serta pelayanannya masing-masing. Semoga perayaan paskah bersama penyelenggara, pengawas, staf dan guru agama katolik se Solo raya mampu menguatkan iman kepada Yesus Kristus yang menjadi teladan hidup orang Kristiani sehingga setiap pribadi dapat menjadi garam dan terang dunia.(mursyid-Heri)